Itu  sebabnya disebut Kabupaten Padang/Pariaman. Kini tinggal seperempatnya saja lagi  setelah sebagian masuk Agam, sebagian  ke kota Padang dan Mentawai jadi Kabupaten.
Tempat di pasir Pariaman sudah indah. Bupati Anas Malik bekas Kapendam Jaya tahun 80 an amat marah dan "main tampar" kalau ada yang mengotori pantai.
Pulau Angso Duo yang dulu tidak berpenghuni dan cuma waktu lebaran saja terbuka sudah menjadi tempat wisata.
Melihat pulau Angso duo dan pulau Pandan jauh ditengah. Banyak yang berwisata ke pulau ini.
Di nagari Pauh saya  mencicipi gulai kepala ikan dengan rasa yang berbeda dari rantau. Gulai kepala ikan terkenal juga di Bungus/Teluk Kabung.
Orang Pariaman pandai dalam memasak ikan. Dari asam pedas ikan, sampai gulai kepala ikan dan juga sate. Sate di rantau hampir semuanya sate Piaman.
Orang "Darek" atau didataran tinggi seperti Padang Panjang, Solok Batusangkar, Bukittinggi dan Payakumbuh 'lihai' gulai menggulai. Itu gulai daging cencang (rebung) Â rendang Padang yang enak, Gulai itik , "goreng belut" dan lainnya.
Di Bukittinggi mampir di dekat ngarai Sianok makan pula "pecal" khas Bukittinggi.
Di Padang pergi ke Pauh Padang atau Jalan Padang By Pas untuk mencoba gulai kambing daun ubi. Ini ciri khas ditempat makan sederhana ini.
Â
Cuma menyediakan daging kambing saja dengan potongan besar dan pucuk daun ubi segar dan "sambalado" mudo.
Saya juga tidak perlu bawa uang banyak didompet. Banyak  tempat ada Brilinknya.
Belanja dibeberapa tempat ada juga yang pakai QRIS BRI. Saya juga tidak susah  ambil uang tanpa kartu ATM. Di desa memang BRI lebih diandalkan.