Reformasi 1998 hanya sebagai "simbol" melawan pemerintahan otoriter. Sukarno, telah memimpin Indonesia sejak kemerdekaan pada tahun 1945 sampai 1966. Soeharto juga berbuat serupa. Tiga puluh dua tahun berkuasa. Tidak ada kemajuan yang berarti.
Menteri Investasi Jokowi, Bahlil Lahadalia, termasuk di antara mereka yang setuju. Pihak lain yang mendukung termasuk Muhaimin Iskandar, ketua umum Partai Kebangkitan Bangsa.
Partai Jokowi, PDIP dengan tegas menentang penundaan. Apakah itu politis, ketika Sekjen PDIP HastoKristiyanto mengatakan penundaan akan menimbulkan krisis
Ibu kota baru dengan luas 560 kilometer persegi dan 2.000 kilometer disisihkan untuk ekspansi lebih lanjut.
Area 2.560 kilometer persegi – yang benar-benar menunjukkan kebesaran Indonesia dan mencerminkan jati diri bangsa,” kata Jokowi pada Januari setelah disahkannya RUU IKN yang mengatur masterplan.
Meski Jokowi menegaskan bahwa anggaran negara hanya akan dialokasikan untuk 20 persen dari total perkiraan biaya tetapi pengeluaran pemerintah sangat besar. Uang yang dipertaruhkan sebesar 46 triliun rupiah.
Dipastikan tidak ada investasi sektor swasta yang diharapkan sampai tahun kedua proyek tersebut. Investor dari sebuah Bank terbesar di Jepang menarik diri. Mantan PM Inggris cuma simbolis, untuk menarik Investasi. Begitu juga UEA saya kira hanya dukungan persahabatan
Profesor Azyumardi Azra, mantan rektor Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah di Jakarta, dan Profesor Din Syamsuddin, mantan ketua Muhammadiyah, berharap MK mengkaji ulang UU IKN yang disahkan bulan lalu.
Penentang yang lain Hidayat Nur Wahid mengatakan, “Ini bukan waktu yang tepat untuk membangun ibu kota baru,” katanya
Mereka yang berada di Kalimantan Timur terkena dampak langsung khawatir tentang proses kompensasi yang bisa berlarut larut.
Tokoh masyarakat bahkan langsung mengangkat isu tersebut ke Jokowi saat berkunjung ke daerah tersebut untuk meluncurkan proyek ibu kota baru pada tahun 2019. Belum ada perbaikan dan pembangunan jalan terus. Jokowi yang Memulai, "Jokowi Yang Menyelesaikan."