Pelanggaran protokol kesehatan bagi sebagian orang sepele, tapi Indonesia dan negara lain cukup konsekuen menerapkannya. Terbukti Rizigh Shihab mendekam di penjara kasus tahun 2020 pelanggaran protokol kesehatan.
Hati hati saja, di Inggris Perdana Menteri Inggris Boris Johnson dan Menteri Keuangan Rishi Sunak didenda oleh polisi pada hari Selasa karena melanggar aturan penguncian Covid-19 dan protokol kesehatan di Inggris dipersoalkan sampai tahun ini, bahkan ada tuntutan agar segera mengundurkan diri tanggal 19 April 2022.
Dengan pengumuman itu Johnson akan menjadi perdana menteri pertama yang ditemukan melanggar hukum. Kejadian itu di Downing St., Mei 2020, karena telah mengadakan pesta ulang tahun pelanggaran protokol kesehatan.
Saat itu istrinya, Carrie, menyanyikan "Lagu Selamat Ulang Tahun"Pesta, yang dihadiri 30 orang yang mengenakan topi pesta , menyajikan pizza Domino dan kue coklat yang lezat.
Keputusan Boris Johnson untuk melanggar undang-undang yang telah dibuat oleh legislatifnya sendiri akhirnya diganjar hukuman. Jhonson membayar denda £50 (€60) seminggu yang lalu untuk pesta kejutan untuk ulang tahunnya yang ke-56 .
“Aku tidak melakukannya!” Johnson mengatakan, mengaku hanya menghabiskan 10 menit di pesta itu. Dia melaporkan kepada Sky News bahwa dia bahkan tidak tahu bahwa hukum itu ada.
“Terus terang, pada saat itu, saya bahkan tidak berpikir bahwa ini mungkin melanggar aturan,” katanya.
Apakah Boris lupa dan istri tidak memberitahunya untuk tidak mengadakan pertemuan selama pandemi di seluruh dunia?
Johnson dan Sunak diberitahu dan polisi mengeluarkan pemberitahuan hukuman tetap. Sunak menteri keuangan juga meminta maaf pada Selasa malam 19 April 2022. Partai Konservatif memintanya untuk mengundurkan diri.
Boris Johnson telah berulang kali meminta maaf dan mengesampingkan pengunduran diri. Boris Johnson mendapat manfaat dari situasi internasional yang menyoroti perannya di garis depan sanksi Barat terhadap Rusia setelah invasi ke Ukraina, dan sejumlah besar anggota kubunya mempertimbangkannya.
Tidak pantas mencoba mengusirnya dari kursi kepresidenan di tengah krisis Ukraina.
Lock Down dilaksanakan secara konsekuen dan tidak boleh ada yang melanggarnya meski perdana menteri sekalipun. Itu bisa jadi persoalan besar di Inggris.
Meski kini Covid-19 diduga banyak orang sudah mereda , namun bahaya gelombang 3 Omicron tetap mengancam.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H