Mohon tunggu...
YUDI M RAMID
YUDI M RAMID Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penulis

Dari pekerja medis ke Asuransi dan BUMN....

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

The Kashmir Files, Film Kontroversi Luka Dua Pihak

17 April 2022   21:17 Diperbarui: 17 April 2022   21:50 996
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
 Dua wanita berjalan melewati spanduk The Kashmir Files gedung bioskop, 21/03/ 2022, Delhi, India | Foto: AFP/Sajad Hussain via media Indonesia.

Cerita fiksi dari Kashmir pada tahun 90-an dan sebagian lagi mengatakan kisah nyata telah memicu banyak kontroversi tapi laris dipasaran.

Ceritanya adalah seorang mahasiswa yang mengetahui bahwa orang tuanya dibunuh oleh mereka yang digambarkan teroris Islam dan bukan karena kecelakaan.

Film ini telah dipuji oleh para kritikus film, tetapi  menyebabkan kegemparan di media sosial.

Film  dianggap  memutarbalikkan fakta dan menghasut sentimen anti-Muslim. Film anggaran kecil yang tidak memiliki bintang besar menuai keuntungan dengan mengangkat hal yang disukai orang India yang mayoritas Hindu.

Berdasarkan pada sejarah Kashmir yang dikelola India. Kashmir selalu menjadi isu sensitif dengan terjadinya pemberontakan bersenjata melawan India pada tahun 1980-an.

Hindu Kashmir, minoritas di Kashmir, menjadi sasaran militan Islam pada 1990-an. Banyak dari mereka terbunuh dan keluar dari negeri tersebut.

Pemerintah India mengerahkan pasukan di Kashmir dan membalas dengan sejumlah kekuatan, termasuk penahanan untuk diinterogasi. Tentara India banyak dituduh melakukan kekejaman terhadap warga Kashmir setempat .

Protes skala besar terhadap pemerintah India di Kashmir pada waktu itu dan dalam beberapa kasus banyak warga sipil telah tewas.

Hubungan ini menjadi semakin tidak nyaman setelah penghapusan Pasal 370 oleh pemerintah Modi pada tahun 2019. Pasal itu mencabut daerah Istimewa atau khusus yang telah berjalan selama 7 dekade dari otonom menjadi daerah India yang terpusat.

Pemerintahan yang dipimpin oleh Partai BJP Perdana Menteri Narendra Modi menganggap langkah itu sebagai koreksi atas kesalahan sejarah.

Keputusan itu membuat tambah Retak hubungan India dan Pakistan yang telah berperang beberapa kali.

Menilik Kashmir, itu adalah sebuah wilayah yang digambarkan sebagai sebuah lembah di selatan dari ujung paling barat  Himalaya.

Kashmir terbagi tiga bagian yaitu Pakistan (berwarna hijau di peta), India (cokelat tua), dan Cina  di bagian timur laut.

India tidak pernah mengakui secara resmi wilayah Kashmir yang ada di Pakistan dan Cina, sementara Pakistan memandang Kashmir India adalah miliknya.

Tapi sebagian militan lebih memilih kemerdekaan untuk seluruh Kashmir yang mayoritas Islam.
Tegasnya,  Kashmir  merupakan wilayah rebutan .

Dunia memandang dengan ragu. Kebanyakan peta buatan Barat menggambarkan wilayah ini dengan garis bertitik untuk menandai batasan yang tidak pasti.

Kembali kepada isu film , timbul tuduhan 'The Kashmir Files', sebagai cerita yang tidak benar.
Beberapa kritikus memuji sementara yang lain mengatakan imenghasut kebencian anti-Muslim.

Banyak yang merasa bahwa cara cara Muslim Kashmir digambarkan dan pesan yang disampaikan film itu tidak benar alias bohong.

Tapi Pengadilan Tinggi Bombay telah menolak petisi  meminta penundaan rilis film  'The Kashmir Files' tanggal 11 Maret 2022.

Petisi yang telah diajukan oleh Hussain Syed, dalam trailer film menggambarkan umat Muslim yang membantai Pandit Kashmir  hanya menampilkan satu sisi saja .

Hal tersebut  dapat mengobarkan dan memprovokasi masyarakat Hindu membenci muslim.

Keputusan ini menjadi jelas, beberapa tokoh partai dan pejabat India malah menganjurkan masyarakat menonton film tersebut dan membebaskan pajak.

Ia juga meminta instansi pemerintah dan swasta mengizinkan karyawan menonton. Protes timbul ketika sentimen anti Islam terjadi dan pemerintah membiarkan saja kata kata yang mendiskreditkan Islam.

Pemerintah "Modi" lupa bahwa tentaranya telah meredam Kashmir yang menimbulkan protest. Kashmir yang Berdarah karena kekejaman tentara India.

Mungkin Modi merasa, ada pembenaran ketika tentaranya banyak menghabisi militan muslim di Kashmir yang berjuang untuk kemerdekaan dan ia justru melakukan pencabutan pasal 370 Kashmir.

Film ini banyak menggambarkan pemberontakan Kashmir  dengan beberapa aksi kejam peristiwa tahun 1980 an dan Kashmir awal 1990-an.

Film ini juga mengangkat momen kelam seperti tewasnya 4 perwira Angkatan Udara India oleh anggota Front Pembebasan Jammu Kashmir (JKLF).

Menjadi sukses dengan menembus Rp 376 miliar dalam 2 pekan, seperti yang dilansir Keeping Times dari berbagai sumber, Kamis (24/3).

Awal film ini biasa saja ,  kemudian menunjukkan pertumbuhan yang luar biasa ketika masyarakat dianjurkan menonton.
 
Kecaman datang dari mantan kepala menteri Jammu dan Kashmir, Omar Abdullah menyebut ‘The Kashmir Files’ revisionisme sejarah kebohongan.

Banyak aktor Bollywood lainnya juga memposting di media sosial untuk mendukung film tersebut. Mereka termasuk Akshay Kumar dan Kangana Ranaut.

Film yang direlease 11  Maret 2022 berdurasi lebih dari dua jam  ini selayaknya tidak diizinkan beredar di Indonesia. Akan ada dan banyak kontroversi yang akan terjadi.

  

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun