Cerita fiksi dari Kashmir pada tahun 90-an dan sebagian lagi mengatakan kisah nyata telah memicu banyak kontroversi tapi laris dipasaran.
Ceritanya adalah seorang mahasiswa yang mengetahui bahwa orang tuanya dibunuh oleh mereka yang digambarkan teroris Islam dan bukan karena kecelakaan.
Film ini telah dipuji oleh para kritikus film, tetapi  menyebabkan kegemparan di media sosial.
Film  dianggap  memutarbalikkan fakta dan menghasut sentimen anti-Muslim. Film anggaran kecil yang tidak memiliki bintang besar menuai keuntungan dengan mengangkat hal yang disukai orang India yang mayoritas Hindu.
Berdasarkan pada sejarah Kashmir yang dikelola India. Kashmir selalu menjadi isu sensitif dengan terjadinya pemberontakan bersenjata melawan India pada tahun 1980-an.
Hindu Kashmir, minoritas di Kashmir, menjadi sasaran militan Islam pada 1990-an. Banyak dari mereka terbunuh dan keluar dari negeri tersebut.
Pemerintah India mengerahkan pasukan di Kashmir dan membalas dengan sejumlah kekuatan, termasuk penahanan untuk diinterogasi. Tentara India banyak dituduh melakukan kekejaman terhadap warga Kashmir setempat .
Protes skala besar terhadap pemerintah India di Kashmir pada waktu itu dan dalam beberapa kasus banyak warga sipil telah tewas.
Hubungan ini menjadi semakin tidak nyaman setelah penghapusan Pasal 370 oleh pemerintah Modi pada tahun 2019. Pasal itu mencabut daerah Istimewa atau khusus yang telah berjalan selama 7 dekade dari otonom menjadi daerah India yang terpusat.