Mohon tunggu...
YUDI M RAMID
YUDI M RAMID Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penulis

Dari pekerja medis ke Asuransi dan BUMN....

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Jenderal Baru, Upaya Balas Dendam Putin di Ukraina

16 April 2022   10:16 Diperbarui: 16 April 2022   10:43 264
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pertengahan April ini, Putin menunjuk komando perang Ukraina yang baru kepada Jenderal Alexander Varnikov. Penasihat Keamanan  AS Jake Sullivan membenarkan  hal ini . Ia menyebut jenderal tersebut sebagai "Penjagal Suriah".

Penunjukan Jenderal Alexander Dvornikov bisa jadi memasuki fase baru yang brutal saat Moskow bersiap siap untuk melancarkan serangan besar di Ukraina timur .

Jenderal Dvornikov lulus dari universitas militer paling bergengsi di Rusia dan memiliki pengalaman militer yang sangat luas. 

Sang Jenderal berpengalaman dalam operasi militer dalam pertempuran Donbass yang terjadi pada tahun 2014. Jadi dia sangat mengenal daerah Ukraina.

Karir panjang Jenderal Dvornikov, setelah lulus dari Sekolah Militer Ussurisk Suvorov -  pada tahun 1978
dia  menjabat sebagai komandan peleton, komandan kompi , dan kepala staf batalion di Distrik Militer Timur Jauh selama tahun 1980-an.

Antara 1995 dan 2000, Dvornikov menjabat sebagai Kepala Staf dan kemudian Komandan Resimen Infanteri Mekanis Distrik Militer Moskow .


Dia kemudian menjabat sebagai kepala staf dan komandan batalyon infanteri bermotor di Distrik Militer Kaukasus Utara (sekarang bagian dari Distrik Militer Selatan) hingga tahun 2003 

Selama karier militernya dia diyakini telah berpartisipasi dalam Perang Chechnya Kedua.

Dvornikov memimpin pasukan Rusia di Suriah dari awal intervensi Rusia pada September 2015 hingga Juli 2016 

Putin memberinya gelar Pahlawan pada tahun 2016 karena perannya dalam perang di Suriah.

Para ahli dan analis menunjukkan bahwa masalah tersebut tampaknya telah berubah menjadi "balas dendam pribadi" bagi Putin, yang tidak hanya ingin meraih kemenangan atas perlawanan Ukraina, tetapi juga untuk menghancurkan.


Dvornikov akan menggantikan  tiga komandan yang sebelumnya memimpin medan perang.

Pada 25 Maret, Kementerian Pertahanan Rusia mengakui bahwa 1.351 tentara Rusia telah tewas, sementara Ukraina mengklaim 19.000 tentara Rusia telah tewas.

Tetapi para pemimpin Barat memperkirakan bahwa antara 7.000 dan 15.000 tentara Rusia telah tewas sejak awal perang.

Salah satu kesalahan strategis dalam pertempuran di Ukraina, kepemimpinan militer Rusia  setiap front Rusia memiliki satu pemimpin.

"Hari ini, Dvornikov telah bertanggung jawab atas lima front untuk mencapai keselarasan antara berbagai senjata Rusia, baik udara, laut atau darat, kata pengamat.

Faktor yang menunda pencapaian kemenangan  tentara Rusia adalah masalah logistik. Sering ada laporan pasukan Rusia mundur dari daerah karena kekurangan pasokan.

Namun, Jenderal Dvornikov, yang menguasai wilayah selatan Ukraina, yang berbatasan dengan Rusia sepanjang 600 kilometer akan mengatasi hambatan itu,

Tampaknya perdamaian makin menjauh di Ukraina.

Perang bisa jadi sebentar atau lebih lama karena Amerika dan sekutunya NATO akan terus memasok Ukraina dengan senjata serta relawan.

Permintaan Zalensky agar dapat bertemu dengan Putin di perdamaian Turki mulai kandas. Sampai kapan perang ini berlangsung? sulit diprediksi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun