Dia pernah muncul untuk mendukung pencaplokan Rusia di semenanjung Krimea Ukraina, dan dan menyerukan sanksi internasional atas masalah tersebut untuk dibatalkan .
Dengan popularitas Macron
dan kelemahan kandidat sayap kanan Marie Le Pen tampaknya pilpres akan dimenangkan kembali oleh Macron.
Macron yang sibuk  di tengah perang antara Rusia dan Ukraina untuk mendamaikan Rusia dan Ukraina, keteteran dalam kampanye.
Ia  baru dapat memulai kampanye pemilihannya dua minggu lalu dan itu mungkin sangat merugikan Macron.
Masa jabatan Presiden Prancis sama dengan Indonesia yaitu selama 5 tahun.
Pemilihan presiden  tahap pertama 10 April dan tahap kedua pada 24 April 2022 ini.
Jika seorang calon memperoleh lebih dari 50% suara pada tahap pertama, ia langsung dinyatakan sebagai pemenang dan pemilihan tahap kedua tidak akan diadakan.
Namun dengan dua belas kandidat, Â tidak mungkin ada salah satu kandidat yang mencapai 50 persen suara.
Hasil pilpres hari Minggu tersebut, Macron memperoleh 27.8 persen, sementara Marie Le Pen 23.1 persen. Dibayangi nomor tiga yaitu Jean Luc Melle 22 persen.
Menurut undang-undang Prancis, jika seorang pemimpin ingin menjadi calon presiden, dia harus mendapatkan Â
500 tanda tangan  dari pejabat lokal yang mendukungnya.
Mahkamah Agung Prancis kemudian memverifikasi keaslian tanda tangan ini dan memberikan persetujuan akhir untuk pencalonan.
Isu pemilihan Prancis kali ini adalah inflasi dan pendapatan. Perang Ukraina menjadi titik lemah, inflasi dan tidak dibayarnya upah serta kenaikan harga minyak dan gas.Â