Langkah terbaru untuk mengekang perjalanan perempuan datang pada saat Taliban tidak mengizinkan anak perempuan di atas kelas enam untuk pergi ke sekolah.
Langkah Taliban dan pelanggaran janji telah membuat marah komunitas internasional.
Taliban, yang berkuasa setelah perang 20 tahun pada Agustus tahun lalu, belum diakui oleh negara mana pun.
Kemarin, perwakilan perempuan dari hampir 20 negara meminta Taliban untuk membuka sekolah bagi anak perempuan. Di sisi lain, sejumlah gadis di Kabul pada Sabtu memprotes penutupan sekolah dan menuntut hak atas pendidikan dari Taliban.
Taliban melanggar janji mereka dan mengumumkan bahwa sekolah akan ditutup untuk anak perempuan di atas kelas enam.
Aktivis Afghanistan Mahbooba Siraj berbicara ke sebuah stasiun televisi swasta dan berkata,
Kami akan menjadi sebuah bangsa. Jadi bagaimana kami bisa mempercayai kata-kata Anda? Apa yang bisa kami lakukan untuk mendapatkan persetujuan Anda?"Haruskah kita semua mati? ”
ujarnya dengan kesal.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H