Sri Mulyani mengakui bahwa pengambilan kebijakan tersebut pasti menyebabkan adanya pengorbanan. Jadi sabar saja.
Kebijakan itu akan dicabut setelah tersedia cukup pasokan batubara (energi) untuk PLN.
Pikiran saya yang awam ini sama dengan peristiwa yang terjadi pelarangan ekspor batu bara.Â
Larang sementara ekspor minyak goreng ke mancanegara. Biar para konglomerat dan kartel itu berteriak  teriak "kelabakan"
Batu bara PLN terancam.  Minyak Goreng "emak emak " menjerit dan mungkin jeritnya lebih keras  dari PLN.
Tidak mudah iya. Kabarnya pelarangan ekspor batu bara Indonesia merugi triliunan rupiah.Â
Kalau dilarang sementara, berapa banyak konglomerat, kartel dan pemerintah yang rugi ?
Semoga "Minyak Goreng" Â kembali terjangkau.Â
Tahu goreng, dan segala yang digoreng sudah pada naik.  Repotnya kalau sudah  naik, tidak mau lagi turun.
Sekian.Â
Artikel Terkait,