Mohon tunggu...
YUDI M RAMID
YUDI M RAMID Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penulis

Dari pekerja medis ke Asuransi dan BUMN....

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Wow, Rusia Pecah Rekor Negara dengan Sanksi Paling Terbanyak di Dunia

23 Maret 2022   14:50 Diperbarui: 23 Maret 2022   15:08 178
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Pembicaraan perdamaian putaran ketiga juga tetap tidak meyakinkan
Secara signifikan, pembicaraan putaran ketiga antara Rusia dan Ukraina pada hari Senin juga tetap tidak membuahkan hasil.

Tidak ada kesepakatan yang dapat dicapai antara kedua negara mengenai gencatan senjata. Bahkan sebelum ini, dua putaran pembicaraan diadakan antara kedua negara untuk menghentikan perang. Dalam hal ini juga, tidak ada solusi konkrit yang dapat ditemukan mengenai gencatan senjata. 


Diharapkan bahwa masalah akan diselesaikan sampai batas tertentu.
Putin membalasnya dengan membatasi akses ke media BBC dan mengancam mendeklarasikan sanksi sama saja dengan "deklarasi perang," kata Putin.( Bagaimana iya, Putin mendeklarasikan perang kepada ribuan pemboikot?

Secara politik Putin belum terpengaruh, karena persediaan untuk perang sudah disiapkan.

Jangka pendek tidak , jangka panjang mungkin. Apakah Putin masih "berdegil" dan tak peduli? Tampaknya tidak.

Amerika dan NATO senjatanya cuma sanksi dan boikot,  tidak berani perang langsung. 

Tapi sebenarnya kira harus berterima kasih karena mereka takut berperang.  Perang Ukraina saja sudah membuat harga minyak goreng dan tempe naik.

Apa hubungannya minyak goreng dan tempe dengan perang ini? Kita punya sawit, gandum mungkin tidak. 

Pemilik sawit  ramai ramai ekspor keluar negeri. 

Pemerintah tidak berani menjatuhkan sanksi kepada produsen Migor untuk meninggalkan eksportnya sebagian di tanah air.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun