Mohon tunggu...
YUDI M RAMID
YUDI M RAMID Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penulis

Dari pekerja medis ke Asuransi dan BUMN....

Selanjutnya

Tutup

Politik

Rencana A Putin Gagal, Beralih Rencana B, Rencana C Mengerikan

22 Maret 2022   14:19 Diperbarui: 22 Maret 2022   14:26 349
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
  Rusia 2 Kali Menggempur Mariupol dengan Rudal Hypersonik dan memaksa rakyatnya menyerah Foto: M.Jpnn.com

Jika anda punya target, tentu kita akan punya rencana untuk mengeksekusi target itu.

Dalam film film barat kita melihat hal itu terjadi.

Putin  punya rencana. Target Putin untuk menguasai Ukraina dalam jangka pendek. Berlangsung beberapa hari atau paling lama seminggu. Itu adalah rencana A

Serangan mendadaknya yang diperkirakan berlangsung cepat ternyata tidak berhasil. Sudah 23 hari, rencana  gagal dieksekusi.

Putin bergerak maju dengan Rencana B. Apa itu rencana B? Putin mulai membuat kehancuran di Ukraina. Ia menggunakan pesawat dan Rudal Hypersonik menghancurkan segala tempat. Sudah 3 hari sampai berita ini dibuat.

Tampak jelas bahwa Putin, menyadari  Rencana A telah gagal.

Rencana B  Rusia mungkin menargetkan warga sipil Ukraina, gedung apartemen, rumah sakit, bisnis dan bahkan tempat penampungan - yang semuanya telah terjadi dalam beberapa hari terakhir.

Mendesak rakyat Ukraina meninggalkan rumah mereka, menciptakan krisis pengungsi besar di dalam Ukraina dan, bahkan lebih yang penting, krisis pengungsi besar-besaran di negara-negara anggota NATO yang bertetangga.

Jika Putin berpikir   dia tidak dapat menduduki dan mempertahankan seluruh Ukraina dengan cara militer, solusi terbaik berikutnya baginya adalah membuat jutaan pengungsi Ukraina .

Ini  menciptakan beban sosial dan ekonomi yang sedemikian kuat sehingga negara-negara NATO  pada akhirnya akan menekan Zelensky untuk menerima kondisi apa pun yang ditetapkan Putin untuk mengakhiri perang.

Rencana B Putin tampaknya berjalan sesuai rencana. Ada lebih 3,3 juta pengungsi telah meninggalkan Ukraina sejak dimulainya perang - krisis.

Pengungsi  itu - sebagian besar adalah wanita dan anak-anak, menurut PBB.

Angka lain memperkirakan kira "6,5 juta lainnya diyakini telah mengungsi di dalam negeri.

Wajar saja, karena penduduk Ukraina itu ada 40 juta lebih.

Kementerian Pertahanan Inggris mengatakan bahwa Ukraina terus mempertahankan wilayah udaranya secara efektif, memaksa Rusia untuk mengandalkan senjata yang ditembakkan dari wilayah udaranya sendiri. Pesawat tempur Putin berbahaya terbang dilangit Ukraina.

Dia mengatakan Rusia telah "dipaksa untuk mengubah pendekatan operasionalnya dan sekarang mengejar strategi lain

 Ini kemungkinan termasuk penggunaan senjata secara sembarangan, yang mengakibatkan meningkatnya korban sipil, penghancuran infrastruktur Ukraina dan eskalasi krisis kemanusiaan."

Beberapa kantor berita melaporkan pada hari Minggu bahwa "perang di Ukraina telah mencapai jalan buntu setelah lebih dari tiga minggu konflik

Rusia hanya mencatat keuntungan kecil dan menargetkan lebih banyak warga sipil, menurut analis dan pejabat AS.

Rusia tidak memiliki tenaga atau peralatan untuk menduduki Kyiv, ibu kota atau kota-kota besar lainnya seperti Kharkiv dan Odessa," studi tersebut menyimpulkan.

Biden,  memperingatkan kepada Putin sebelum dimulainya perang
Dalam upaya untuk mencegahnya, adalah menjatuhkan sanksi ekonomi kepada Rusia yang belum pernah dijatuhkan sebelumnya oleh Barat .

Siapa bilang sanksi tidak berpengaruh kepada Rusia?

Strategi Biden - yang juga termasuk mengirim senjata ke Ukraina untuk memberikan tekanan militer pada Rusia.

Kemungkinan sanksi Bidden akan berhasil  karena telah didorong oleh ratusan perusahaan asing yang beroperasi di Rusia, yang juga telah menangguhkan operasi di sana - secara sukarela atau di bawah tekanan.

Pabrik-pabrik Rusia kini harus tutup karena tidak bisa mendapatkan microchip dan bahan baku lain yang dibutuhkan dari Barat.

Perjalanan udara ke dan dari Rusia dibatasi karena banyak dari pesawat komersialnya sebenarnya dimiliki oleh perusahaan dari Eropa tidak beroperasi. Airbus dan Boeing berhenti memelihara pesawat milik Rusia.

Sementara itu, ribuan pekerja teknologi muda Rusia enggan berperang dan melarikan diri dari negara itu .

Semuanya hanya dalam satu bulan sejak Putin meluncurkan perang.

"Lebih dari separuh barang dan jasa yang masuk ke Rusia berasal dari 46 atau lebih negara yang telah memberlakukan sanksi atau pembatasan perdagangan.

 Amerika Serikat dan Uni Eropa yang memimpin," kata perusahaan riset ekonomi Castellum seperti dikutip Washington Post.
Perusahaan Cina juga terancam sanksi.

 "Dalam pidato yang disiarkan televisi pada hari Kamis, Putin  tampaknya mengakui tantangan yang dihadapi negara itu.

 Dia mengatakan sanksi ekstensif akan menyebabkan "perubahan struktural mendalam yang sulit dalam ekonomi kita", tetapi berjanji bahwa Rusia akan mengatasi "dampak perang ekonomi kilat"

 Putin menambahkan: "Ini sulit bagi kami saat ini. "Perusahaan keuangan Rusia, perusahaan besar, usaha kecil dan menengah menghadapi tekanan yang belum pernah terjadi sebelumnya."

Jawaban atas pertanyaan itu harus menentukan kapan dan bagaimana perang ini berakhir .

Baik sebagai pemenang atau kalah. Rencana B juga gagal. Bisa jadi Putin nekad.

Putin bisa memilih Rencana C.

Amerika Serikat bisa dipatahkan dan NATO dihancurkan.

Rusia akan mulai dengan strategi perang dunia ke 3.

Jika rencana A, B, gagal, dunia boleh khawatir kalau Putin kakap.

Putin mulai  menggunakan senjata kimia atau bom nuklir pertama.
Semoga ini tidak terjadi.

Artikel Terkait,
https://www.kompasiana.com/yudiramid0862/6237f7b9bb448675fb5a66f2/rudal-kinzhal-si-belati-ditakuti-barat-digunakan-di-ukraina
 https://www.kompasiana.com/yudiramid0862/621abc7487006436042c5b32/putin-tidak-ragu-untuk-perang-nuklir

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun