Mohon tunggu...
YUDI M RAMID
YUDI M RAMID Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penulis

Dari pekerja medis ke Asuransi dan BUMN....

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Limbah Belanja Online Bagaimana Mengatasinya?

21 Februari 2022   07:50 Diperbarui: 21 Februari 2022   07:57 315
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

ini semua adalah sisa limbah yang tidak akan Anda dapatkan dari toko fisik.

Kerusakan yang disebabkan oleh "kelebihan pengemasan" ke bumi jauh lebih besar terjadi.

Pengemasan yang berlebihan sering kali menjadi salah satu sumber limbah.

 Beberapa bagian atau mungkin sepertiga dari  paket memiliki banyak limbah barang untuk dibuang.

Banyak biaya pengemasan melebihi 30% dari harga produk, dan biaya pengemasan yang tidak terlihat ini sering tercermin dalam harga produk.

Sebagian besar bahan untuk kemasan produk adalah kertas, plastik.

Bahan baku  minyak bumi yang proses pembuatannya menghabiskan banyak sumber daya air, dan tingkat pemulihannya sangat rendah.

Tetapi, masih ada  pendekatan belanja secara daring yang tidak berkelanjutan yang membuat ramah lingkungan. 

Para produsen dan kurir melakukan "green express". Green Express adalah alat angkutan ramah lingkungan

Bisa jadi sepeda motor, mobil listrik bahkan sepeda. Pengemasan yang tidak berlebih lebihan. Konsumen juga perlu menyadari untuk menahan diri belanja online. 

Tidak tergiur dengan promosi atau membeli dari produsen terdekat. Tampaknya masalah limbah dan belanja on line tetap menjadi masalah. ***

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun