Mohon tunggu...
YUDI M RAMID
YUDI M RAMID Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penulis

Dari pekerja medis ke Asuransi dan BUMN....

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Limbah Belanja Online Bagaimana Mengatasinya?

21 Februari 2022   07:50 Diperbarui: 21 Februari 2022   07:57 315
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pelanggan mencobanya di rumah, jika terjadi masalah mengembalikannya. Transportasi menghasilkan CO2.

Kemasan belanja online membawa "lebih banyak" bahan kemasan dan limbah.  

Banyak kertas dasar kotak bergelombang digunakan untuk belanja online dari jasa pengiriman.

Berarti juga  ratusan  pohon perlu ditebang untuk menghasilkan kotak-kotak ini. Merusak banyak hutan dan menghabiskan pohon. 

Kemasan ekspres belanja online mencakup waybill, tas anyaman, kantong plastik, pita amplop, dan penyangga internal. 

Dapat dibayangkan  popularitas belanja online dari beberapa raksasa ritel Internet yang banyak memonopoli, membawa kerusakan lingkungan alam.

Bagi yang pernah belanja online pasti tahu bahwa setiap kali melakukan pemesanan untuk membeli produk apapun, baik besar atau kecilnya, perusahaan e-commerce ini pasti akan memasukkan produk tersebut ke dalam kotak atau kantong plastik kecil, ditambah waybill dan selotip. 

Dari paket kecil hingga besar, ini akan diambil dari gudang oleh kurir dan diantar langsung ke pelanggan. 

Lapisan demi lapisan kemasan untuk menutupi produk yang pada dasarnya berlebihan.

Misalnya untuk beli dua ikan,  pakai dua karton, satu styrofoam, satu kantong plastik vakum, dua pengawet, dan banyak selotip.

Juga menggunakan gelembung anti-tabrakan,  dua besar lembaran gelembung udara, kertas, banyak selotip dan sebagainya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun