Mohon tunggu...
YUDI M RAMID
YUDI M RAMID Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penulis

Dari pekerja medis ke Asuransi dan BUMN....

Selanjutnya

Tutup

Gadget

Jurnalisme Digital dan Tradisional

19 Februari 2022   22:15 Diperbarui: 19 Februari 2022   22:30 377
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Konsep "kekuatan baru" pada jurnalisme digital www.shutterstock.com


Apa itu  Jurnalisme Internet dan Jurnalisme digital?

Jurnalisme itu sendiri artinya  adalah tindakan mengumpulkan, menilai, menciptakan, dan menyajikan berita dan informasi. 

Jurnalisme dimaksudkan untuk menempatkan kepentingan publik di atas segalanya dan menggunakan metode khusus untuk mengumpulkan dan menilai informasi.

 Jurnalisme  memberi manfaat bagi masyarakat, dan harus secara rutin memeriksa apa yang mereka laporkan untuk memastikan informasi tersebut diverifikasi dan akurat.

Jurnalisme internet berhubungan  dengan media internet digital.


Jadi secara spesifiknya jurnalisme
Internet terkait dengan berita di media online yang terus muncul sepanjang waktu. 

Masyarakat menilai, media digital Menyampaikan berita lebih cepat dan lebih baik dari media cetak.

Jurnalisme digital punya keunggulan membuat berita. Berita bisa dikemas dalam bentuk lebih lengkap yaitu dengan audio, video atau format interaktif lainnya.

Belum ada definisi yang jelas tentang jurnalisme digital.

Pengertian ringkasnya yang dapat diterima adalah segala bentuk konten berita yang ditulis oleh jurnalisi internet dan diposting online.

Dalam ensikopedia dijelaskan pengertian dari Jurnalisme digital atau juga dikenal sebagai jurnalisme online adalah  konten yang dibuat didistribusikan melalui Internet dan bukan melalui  cetak  atau siaran (radio) . 

Apa yang dimaksud dengan jurnalisme digital mungkin masih diperdebatkan oleh para pakar. 

Namun semuanya sepakat produk utama jurnalisme, yaitu berita dan fitur-fitur terkini yang disajikan secara tunggal atau kombinasi berbentuk  teks , audio , video , atau beberapa bentuk interaktif seperti newsgames ,  dan disebarluaskan melalui  teknologi media digital.

 
Orang dapat menggunakan internet untuk mengakses berita dan acara 24 jam sehari dan menyesuaikan bacaan mereka dengan kehidupan yang sibuk.

Artikel  digital, bisa juga dibuat hyperlink menautkan ke video atau foto yang telah diambil dengan kamera ponsel dan  atau YouTube.

Media Tradisional mengacu pada media yang telah menjadi bagian dari budaya kita selama lebih dari setengah abad. Ini termasuk televisi, radio, surat kabar dan majalah.

 
Sebelumnya, media tradisional sangat efektif dan membantu banyak bisnis. Karena kebutuhan dan harapan konsumen telah berkembang, beralih ke media digital. 

Menurut penelitian saat ini, orang menghabiskan lebih dari 8 jam per hari untuk menonton, membaca, dan melihat media digital. 

Upaya pemasaran dan periklanan dengan sendirinya bergeser agar tetap dapat menjangkau pelanggan potensial. Mereka akan tertarik kepada media digital disamping televisi dan  radio.

Biasanya juga mencakup situs jejaring sosial, situs web, iklan, blog, vlog, dan podcast.

Kita semua tahu kesuksesan media digital. 

Namun pesaingnya rata-rata orang mendengarkan radio dan masih menonton televisi hampir 5 jam per hari. ***

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gadget Selengkapnya
Lihat Gadget Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun