Jake merencanakan gedung kantor, mall dan "Plaza TR Tower" dengan arsitektur terkenal. Foto oleh Don Hogan Charles / The New York Times / Redux
Bab 5 Gedung Mewah TR Tower.
Sang istri mulai merancang gedung. Kondominium besar 58 lantai yang diberi nama TR Tower bersama arsitek terkenal.
Itu adalah salah satu kondominium mewah paling ikonik di Fifth Avenue di New York City.
Terletak sempurna di jantung pusat kota, dua blok ke taman pusat dan dikelilingi oleh perbelanjaan kelas dunia.
Setiap unit sudut memiliki jendela dari lantai ke langit-langit. Menawarkan pemandangan yang menakjubkan di sekitar kota.
TR Tower memiliki fasilitas yang bagus di lantai klub yang dibangun.
Ini juga mencakup pusat kebugaran kelas atas, ruang yoga, dan bagian kardio dengan pemandangan Central Park, ruang acara, lounge penghuni, pusat bisnis, ruang konferensi, ruang biliar, ruang film, dan ruang bermain anak-anak.
Anak anak lahir dari perkawinan mereka. Jake Junior diberi nana seperti nama ayahnya.
Lahir lagi seorang putri. Kali ini Livana Zendrofa memberi nama seperti namanya sendiri.
Livanka.
Anak ketiga mereka Erikc adalah pembawa keberuntungan.
Beberapa bulan setelah Erikc lahir, keluarga itu pindah ke apartemen penthouse seluas 6.096 kaki persegi yang mencakup 66 hingga 68 lantai.
Pindah ke apartemen penthouse seluas 6.096 kaki persegi
Tempat tinggal mereka membentang dari lantai 66 hingga 68. dengan kamar mandi utama seperti bak mandi spa besar, meja rias kembar, dan pancuran hujan.
Interior yang dirancang oleh Angelo Donghia berlapis emas, dipoles dengan dinding lacquer hitam dan meja onyx, dan banyak warna kalem.
Pertokoan dan mall mewah, terbuka bagi publik. Foto; alami.
Para penyewa jutawan dan milyarder mendatangi tempat itu.
Orang orang menyukainya. Mal menyediakan tempat duduk, dan tidak mengharuskan publik untuk membeli apa pun.
Penyewa yang datang termasuk Jean-Claude "Baby Doc" Duvalier , mantan presiden Haiti.
Penyanyi Michael Jackson menyewa sebuah apartemen di lantai 63 selama tahun kedepan.
Carlos Peralta, seorang pengusaha miliarder dari Meksiko, juga termasuk pembeli yang potensial.
Orang tua Jake yaitu Fred dan Mary, memiliki rumah kedua di lantai 63. yang terkadang mereka gunakan saat mengunjungi Jake dan Manhattan.
"Ini keberhasilan kita," ujar Jake kepada Livana.
"Kamu juga hebat," kata Livana memuji suaminya.
"Iya, di balik suami yang sukses ada istri yang menjadi pendorong dibelakangnya."
"Apakah begitu?" Livana bertanya dengan bangga. "Itulah yang dikatakan orang bijak," jawab Jake Don sambil tertawa.
"Kamu mungkin licik," kata Livana.
"Kau bilang aku licik?" Jake menatap Livana.
"Kamu dulu pergi ke akademi militer, kenapa kamu tidak pergi ke Vietnam?" Tanya Livana.
Jake tertawa. "Kamu ingin tahu?" Saya sangat keras kepala dan ayah saya mengirim saya ke sekolah militer untuk mendisiplinkan saya." Jawab Jake.
"Kenapa kamu tidak menjadi tentara saja?" Bertanya lagi Livana.
"Saya di tentara sudah menjadi kapten," kata Jake bangga.
“Pada usia 13 tahun saya mendaftar di Akademi Militer New York dan lulus,” kata Jake.
"Ayah saya bilang saya anak yang nakal. Saya harus bekerja lebih keras. Saya pergi ke pendidikan militer, mengenakan seragam militer, dan dipromosikan menjadi kapten pada tahun-tahun setelah lulus dan bertugas."
Jake ingat.
"Saya dipromosikan sebagai komandan karena saya berprestasi." Kata Jake.
"Dan kamu berhenti?" Livana bertanya. Jake mengangguk mengenang masa masa diketentaraan.
"Ayah memanggil saya, menyuruh saya masuk di Universitas Fordham di Bronx " Jake tertawa menceritakan.
"Kemudian ke Wharton School, University of Pennsylvania, Philadelphia." Jake masih tertawa menjelaskan.
"Kemudian ...?" Tanya Livana lagi.
"Ini aku suamimu," Jake tertawa terbahak-bahak.
Livana memukul perut Jake dengan lembut. Anak-anak mereka, Jake Junior, Livanka dan Erick datang untuk menghentikan cerita sejenak.
Livana memeluk Livanka, Jake Junior mendekati ayahnya. Jake mengusap kepala putranya.
Percakapan berlanjut.
"Mengapa kamu tidak datang ke Vietnam dan pergi berperang?" Livana ingin tahu.
"Ada draf suratnya," kata Jake.
Selama tahun-tahun kuliah dari tahun 1964 hingga 1968, saya menerima empat surat penangguhan medis dan tidak bisa ditugaskan ke militer dan Vietnam.
"Tetapi tahun berikutnya, dianggap memenuhi syarat untuk dinas militer setelah mengikuti pemeriksaan medis militer. tapi lagi lagi kembali diberikan izin medis lagi, ” kata Jake.
"Itu bukan salahku," ulangnya. Livana mencibir. "Jangan terlalu cepat menilai, seolah-olah saya menghindari dinas militer. Saya mendapat nilai tinggi dalam undian wajib militer dan boleh memilih atau tidak
bergabung dengan dinas militer." kata Jake Don.
"Kamu beruntung," kata Livana. “Saya ngeri melihat perang Vietnam,” Livana membayangkan perang di hutan dan tentara terbunuh.
"Kamu tidak bisa bertemu aku, atau mungkin aku sudah menjadi jenderal, setelah kembali dari Vietnam," canda Jake.
Bersambung,
Ini adalah cerita berbentuk novel dan biographi. Beberapa dialog, tempat dan peristiwa adalah narasi novel. Namun cerita disesuaikan dengan literatur yang valid.
Jika Anda menyukainya mohon di like di ( menarik, atraktif atau aktual) dan komentar yang membangun. Terima kasih.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI