Orang tua Jake yaitu Fred dan Mary, memiliki rumah kedua di lantai 63. yang terkadang mereka gunakan saat mengunjungi Jake dan Manhattan.
"Ini keberhasilan kita," ujar Jake kepada Livana.
"Kamu juga hebat," kata Livana memuji suaminya.
"Iya, di balik suami yang sukses ada istri yang menjadi pendorong dibelakangnya."
"Apakah begitu?" Livana bertanya dengan bangga. "Itulah yang dikatakan orang bijak," jawab Jake Don sambil tertawa.
"Kamu mungkin licik," kata Livana.
"Kau bilang aku licik?" Jake menatap Livana.
"Kamu dulu pergi ke akademi militer, kenapa kamu tidak pergi ke Vietnam?" Tanya Livana.
Jake tertawa. "Kamu ingin tahu?" Saya sangat keras kepala dan ayah saya mengirim saya ke sekolah militer untuk mendisiplinkan saya." Jawab Jake.
"Kenapa kamu tidak menjadi tentara saja?" Bertanya lagi Livana.
"Saya di tentara sudah menjadi kapten," kata Jake bangga.
“Pada usia 13 tahun saya mendaftar di Akademi Militer New York dan lulus,” kata Jake.
"Ayah saya bilang saya anak yang nakal. Saya harus bekerja lebih keras. Saya pergi ke pendidikan militer, mengenakan seragam militer, dan dipromosikan menjadi kapten pada tahun-tahun setelah lulus dan bertugas."
Jake ingat.
"Saya dipromosikan sebagai komandan karena saya berprestasi." Kata Jake.
"Dan kamu berhenti?" Livana bertanya. Jake mengangguk mengenang masa masa diketentaraan.