Mereka menghubungi mamak Ida. Â Mamak Ida melihat kegigihan Ucu. Mamak setuju dan selanjutnya langsung saja ke orang tua Ida.
Beberapa hari kemudian Ucu memberanikan diri segera melamar Ida. Orang tua Ucu datang kerumah  Ida.
Lamaran Ucu tak begitu saja ditolak apalagi diterima oleh Buya Mi'ad ayah Ida dan Sitti Baheram ibu Ida.
"Ini dilemna yang sulit, tapi saya  juga berpikiran kedepan," kata ayah Ida
 Meski  telah menyiapkan jodoh untuk putri tunggalnya Buya Mi'ad dan Sitti Baheram yang sudah lama merantau memiliki pikiran yang terbuka.
"Sepenuhnya keputusan Ida, " ujar Ayah Ida menunda lamaran itu.
"Kamu harus menunggu," ujar ayah Ucu.
"Berdoa saja," kata ayahnya lagi.
Menunggu dan menunggu, ucu berada dalam keraguan. Apakah akan berhasil.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H