Untuk mencegah tindakan yang salah, lebih baik untuk berperilaku lebih sopan saat harus melakukan komunikasi yang berbeda divisi, bahkan jika ternyata yang berkomunikasi  dengan and aini posisinya ini setara dengan Anda, tetap divisi lain tersebut adalah "kamar yang lain", jadi Anda harus tetap menjaga etika supaya alur koordinasi berjalan dengan lancar.
Klien dan Worker.
Akan Anda jumpai dalam pekerjaan yang bersifat projek atau freelance.
Posisi disini berdasara pada "siapa yang membayar dan siapa yang dibayar", klien umumnya merujuk pada mereka yang membayar, sedangkan worker (pekerja) adalah mereka yang dibayar.
Jika batasannya adalah individu dengan individu, mungkin posisinya akan mudah dipahami, tapi jika kondisinya adalah antar perusahaan, dimana ada beberapa individu juga yang terlibat, maka hal tersebut akan cukup membingungkan.
Seperti yang dulu pernah saya temui, saat menjadi project control dari sebuah perusahaan kontraktor yang mendapatkan pekerjaan dari klien, sehingga menjadikan status perusahaan kontraktor tersebut menjadi worker.
Dalam perusahaan kontraktor tersebut, penulis juga memiliki atasan, namun juga harus melakukan koordinasi dengan pihak klien, ada perbedaan perintah antara klien dengan atasan, tentu ini jadi membingungkan.
Jika kasus yang terjadi, lebih utamakan untuk mengikuti arahan atasan, karena sebagai individu, yang membayar saya adal perusahaan kontraktor tersebut, namun jangan pula mengabaikan apa kemauan dari perwakilan pihak klien, karena mereka yang membayar perusahaan Anda.
Distributor dan Principle.
Pembuat belum tentu yang menyalurkan.