Beruntung saat itu saya membawa uang lebih, jadi saya bisa membeli majalah tersebut, dan memang saya menemukan apa yang selama ini saya cari, sebuah "pedoman" pergaulan untuk seorang remaja pria.
Lebih Menarik dari Internet.
Di tahun tersebut memang sudah ada internet dan ada warung internet juga sudah mulai bertebaran, namun media informasi yang ada, kebanyakan adalah media informasi untuk umum atau berita online, jika ada yang lain kemungkinan adalah mengenai mistis atau primbon, sepertinya tidak ada media atau website yang membahas mengenai kehidupan remaja di masa tersebut.
Bagi remaja di masa itu, majalah adalah sumber utama informasi mengenai perkembangan trend, music, gaya pakaian dan lainnya, karena itu majalah memang se"dibutuhkan" itu di masa tersebut.Karena uang jajan saya yang terbilang tidak banyak, maka saya juga tidak membeli majalah hai setiap minggu, maka disinilah jaringan perteman saya dengan Mas Sam, penjual warung koran tersebut memberikan manfaat.
Saat isinya bagus, barulah Mas Sam menginformasikannya pada saya, jika merasa tidak begitu bagus, maka Mas Sam akan diam saja dan malah mencegah saya untuk membeli majalah tersebut.
Dari majalah Hai ini saya menjadi lebih tahu megenai perkembangan trend dibandingkan dengan teman-teman saya, dan tentu saya bisa mendapatkan pacar dimasa itu karena bantuan majalah Hai.
Penutup.
Sayang sekali era media cetak sudah tidak semasif dulu, karena banyak majalah dan media cetak yang berhenti untuk terbit, maka Warung Koran Mas Sam terpaksa berganti jualan, terakhir saya tahu warung itu hanya berjualan jajanan dan es saja, dan sudah tidak ada Mas Sam.
Baca Juga : Media Cetak Abadi.Â