Meski jarak usia mereka tidak sampai dua puluh tahun, karena posisi dan penampilan Putro dan Pak Wira yang sangat berbeda jauh, Putro merasa segan dan sangat hormat pada Pak Wira.
"Kamu harus hemat, Put"
"Jangan boros!"
"Saya tidak ingin gaji kamu cepat habis dan kamu malah minta tambahan gaji ke kantor"
Upaya Preventif yang Berlebihan
Sebagai seorang pimpinan perusahaan memang menjadi tanggung jawab Pak Wira untuk menjaga arus keluar keuangan dana perusahaan, jika memang ada hal yang tidak begitu penting, maka lebih baik pengeluaran untuk hal yang tidak penting itu dibatalkan saja.
Tapi apa yang dilakukan dari CEO ini, sudah terlalu jauh. Karena kekhawatirannya sudah terlalu berlebihan, teguran ini malah jadi membuat Putro tersinggung, Putro kemudian bertanya-tanya sejak kapan gaya hidupnya menjadi tanggung jawab perusahaan?
Dalam hati Putro, dia sebenarnya ingin spill perasaan hatinya sambil meliuk-liukan badannya mengikuti irama lagu yang sedang trending, dengan banyak tulisan yang ada di bagian atas kepalannya, namun karena dia merasa segan pada Pak Wira, dia mencoba menahan itu, dan dia cuma membuat status di WA dengan emoticon cemberut dengan tambahan kata-kata "Huffttt".
Bijak dalam Bersosial Media
Gaya hidup karyawan bukan tanggung jawab perusahaan.