Put, kamu jangan boros ya?
Terdengar sebagai suatu perkataan biasa, namun jika perkataan ini disampaikan oleh seorang CEO pada karyawannya tentu akan menjadi suatu hal yang berbeda.
Sebut saja Putro, adalah karyawan baru, di perusahaan "J", sebuah perusahaan makanan yang ada di Bandung. Putro merantau dari Kuningan ke Bandung, untuk mencari rezeki yang lebih baik, karena dia harus menafkahi adik-adiknya yang sudah yatim.
Pendidikan terakhir Putro hanya sampai sekolah menengah pertama saja, jika memang melalui jalur seleksi normal maka seharusnya Putro tidak bisa diterima kerja di perusahaan J, namun karena Putro kenal baik dengan salah satu manajer di perusahaan J, dan memang Putro sudah terbukti jika dia adalah orang yang jujur dan giat bekerja, maka Putro diterima sebagai karyawan di perusahaan J tersebut.
Bermula dari Insta Story.
Selayaknya "Gen Z" yang lainnya, Putro adalah orang yang suka memamerkan kegiatannya melalui social media yang dia miliki, baru sebulan kerja, Putro sudah memamerkan kehidupan hedon dengan "ngopi cantik" di salah satu kafe mahal di Bandung.
Putro adalah "social media savy" jadi dia merasa harus berkoneksi dengan semua rekan kerja di perusahaan J, termasuk pimpinan tertinggi dari perusahaan J yaitu Pak Wira, Pak Wira ini adalah generasi milenial yang punya pikir layaknya generasi baby boomer yang overthinking dengan banyak hal dan memberikan reaksi yang lebay pada kejadian-kejadian sepele.
Karena saling berkoneksi dengan Putro di social media, maka Pak Wira juga mengetahui jika Putro habis kongkow di sebuah kafe mahal, dari sinilah kemudian Pak Wira memanggil Putro untuk menyampaikan beberapa hal.