Saat Anda takut, maka dunia akan menjadi terasa begitu kecil dan sempit, ada banyak kesempatan yang terbuka diluar sana namun Anda punya banyak ketakutan yang membuat Anda tidak mengambil kesempatan tersebut.
Dalam beberapa situasi memang "berani" dan "gila" memiliki perbedaan yang tipis, namun jika Anda bisa memahami situasi dan bagaimana konsekuensinya dari apa yang akan Anda lakukan, maka Anda bisa berbuat  "gila" dan "berani" dalam satu waktu bersamaan.
Empati
Beberapa CEO terlalu abai pada anggotanya.
Bahkan ada CEO yang menganggap karyawan ataupun anggotanya hanya sebagai alat untuk memenuhi tujuannya, ada beberapa factor yang membuat CEO dan anggotanya memiliki jarak sejauh langut dan bumi, seperti tingkat pendidikan, status sosial hingga perbedaan suku.
Bukan bermaksud mengeneralisasi, tapi hal yang paling kentara adalah untuk CEO yang sudah menempuh jenjang magister (S2) dengan anggota atau bawahan yang hanya tamatan sekolah menengah saja, dalam kejadian yang pernah penulis temui, CEO sama selalu saja mengabaikan anggotanya tersebut dan menganggap ucapan dari anggotanya tersebut tidak berarti.
Hingga suatu waktu anggotanya ini memutuskan resign dan membuat pekerjaan yang seharusnya dia kerjakan harus dikerjakan oleh anggota lain yang mengakibatkan kinerja perusahaan menjadi tidak normal dan malah berujung menjadi kerugian.
Penutup
Tulisan ini adalah berdasarkan pengalaman yang dialami penulis setelah bekerja di beberapa perusahaan startup dan berada dalam lingkup dunia startup, semoga tulisan ini bisa bermanfaat bagi rekan semua.
*Tulisan ini akan menjadi bagian pertama dari series artikel yang membahas mengenai CEO dengan tag #CEOStory.