Belakangan saya mengetahui jika Mas Wawan ini sudah yatim piatu sejak mas masih beliau dan dititipkan pada kerabat orang tuanya, dari cerita yang saya dengar, orang tua Mas Wawan ini juga terbilang baik kepada orang lain.
Ternyata apa yang disampaikan oleh Bude saya hanya akal-akalan beliau saja, karena dari yang saya amati, Bude saya ini selalu menunjukan ekspresi tidak menyenangkan saat berjumpa orang yang memiliki disabilitas dan menjauhi mereka.
Bagi Bude saya orang yang memiliki disabilitas, seperti orang yang membawa penyakit berbahaya dan bisa menularkan pada orang lain, saat kita berinteraksi dengan  mereka.
Tentu saja ini anggapan yang keliru dan saya sama sekali tidak menyetujuinya.
Manusia yang Sama.
Manusia diciptakan dalam bentuk yang sebaik-baiknya namun tetap kita punya ketidaksempurnaan, karena kesempurnaan hanya milik Allah SWT.
Ketidaksempurnaan ini ada dalam beraneka bentuk, jadi tidak pantaslah jika kita menganggap berbeda para saudara kita yang memiliki disabilitas.
Jika memang mereka tidak bisa berkomunikasi  dengan suara dari mulut mereka, maka tak masalah dengan menggunakan bahasa isyarat, toh.. tujuan untuk berkomunikasi juga sudah tercapai.
Begitupula dengan mereka yang tidak bisa berjalan dengan sempurna, lantas kemudian menggunakan kursi roda atau alat bantu lainnya, sehingga mereka bisa berjalan atau berpindah  jadi kenapa harus mencari perbedaan, bukankah sudah ada persamaan ?