Jika benar Netflix ingin melakukan "comic accurate" maka para aktor dan aktris yang berasal dari negara-negara tersebut atau minimal punya sedikit kemiripan dari orang dari negara-negara tersebut.
Tapi akan jadi aneh juga saat mereka yang berasal dari negara-negara yang berbeda ini kemudian berbicara dalam Bahasa Jepang, tapi jadi aneh juga jika seri live actionnya menggunakan Bahasa selain Jepang, karena di anime kita sudah terbiasa dengan mereka yang berbicara dengan Bahasa Jepang.
Duh susah yaa..
Ceritanya Akan Jauh Berbeda.
Hal ini sudah beberapa kali penulis bahas, jika banyak hal dalam anime atau manga yang nampak keren dalam anime atau manga, namun malah akan jadi aneh saat dimasukan dalam live action.
Hal ini tentu akan berlaku pada seri One Piece, pertarungan luar biasa yang ada dalam anime  jika tidak didukung dengan  visual efek dan CGI yang tidak mendukung pasti akan menjadi sangat aneh, terlebih live action ini adalah series yang membuat budjet pembuatannya pasti tidak begitu besar, sehingga tidak bisa menghasilkan visual efek yang memuaskan.
Mau tidak mau untuk mendukung keterbatasan ini, pasti akan ada banyak perubahan dalam segi cerita sehingga bisa sesuai dengan jalan cerita dari live action ini , dengan cerita yang berubah ini, pasti banyak penggemar One Piece tidak setuju dan merasa kecewa.
Baca : "Alasan Rurouni Kenshin Jadi Live Action Terbaik"Â
Penutup.
Dengan banyaknya keraguan  yang bisa membuat kita kecewa saat menyaksikan series live actionnya nanti, penulis memutuskan untuk menurunkan ekspektasi serendah mungkin dan menganggap jika live action ini adalah sebuah pencapaian dari One Piece.