Setahun berlalu, Brittany yang sudah mendapatkan pekerjaan baru dan memiliki kemampuan finansial yang baik, dia membulatkan tekad untuk mengikuti New York Marathon, meski tidak berlari bersama Seth dan Catherine, Brittany tetap memutuskan untuk berlari, karena saat dia berhasil menyelesaikan marathon tersebut, dia telah berhasil membuktikan jika dia sudah melampaui dirinya di masa lalu.
Diangkat dari Kisah Nyata.
Film yang rilis di bioskop tertentu di Amerika tanggal 23 Agustus 2019 lalu dan bisa dinikmati melalui layanan streaming Amazon Prime ini diangkat dari kisah nyata, sosok Brittany yang diperankan oleh aktris komedi Jillian Bell juga ada di dunia nyata.
Nama aslinya adalah Brittany O'Neill, wanita yang sekarang bekerja di organisasi sosial bernama International Rescue Committee ini, saat usia 20an pernah mengalami kelebihan berat badan menjalani masa sulit saat mulai menyukai olahraga lari.Â
Wanita yang sekarang masih aktif menjadi runner ini juga merupakan kawan kuliah dari sutradara film "Brittany Runs A Marathon" Paul Downs Colaizzo.
Awalnya Brittany menolak jika kisah hidupnya dibuat sebuah film, namun Colaizzo bersikeras jika kisah hidup Brittany ini akan bisa menginspirasi banyak orang yang sedang mengalami quarter life crisis dan tidak percaya diri.
Berlari untuk Menghadapi Quarter Life Crisis.
Penulis yang juga seorang pelari (tapi belum pernah lari marathon, hehe) juga merasakan apa yang jadi pesan dalam film berdurasi 103 menit ini, berlari bukan tentang mengalahkan peserta lain, namun tentang mengalahkan diri sendiri dan membuat PB "Personal Best".
Sindiran yang dihadapi Brittany dari kawannya juga pernah penulis dapatkan, mulai dari dibilang mau jadi atlet apa lari terus atau buat apa ikut lomba kalo nggak pengin jadi juara, haduh.