Mohon tunggu...
Yudi Rahardjo
Yudi Rahardjo Mohon Tunggu... Sales - Engineer, Marketer and Story Teller

Movie Enthusiast KOMIK 2020 | Menulis seputar Worklife, Movie and Hobby

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Tya Ariestya dan Diet yang Menyiksa

10 Maret 2021   17:29 Diperbarui: 11 Maret 2021   17:39 2368
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Program diet yang dilakukan aktris Tya Ariestya menuai kontroversi

Keberhasilan penurunan berat badan sebesar 23 kg yang dilakukan artis yang dulunya atlet taekwondo ini, malah  dinilai bisa memberikan dampak berbahaya bagi tubuh.

Bagaimana tidak, dalam satu hari, jumlah kalori yang masuk tak sampai 500 kalori, sangat jauh dari kebutuhan kalori harian orang dewasa yang sekitar 2000 kalori dalam sehari.

Jika jumlah kalori yang masuk begitu minim, maka bukan hanya berat badan yang turun, namun fungsi organ penting dalam tubuh seperti jantung, ginjal dan lainnya akan terganggu, karena minimnya sumber energi yang masuk tersebut.

Beberapa youtuberyang sering membahas mengenai diet dan gaya hidup sehat seperti Yulia Baltschun, Doctors Diet, Sabrina Khairunisa dan Diet Santuy juga ikut angkat suara dan menyarankan untuk tidak mengikuti pola diet Tya Ariestya tersebut.

Yulia Baltschun | Source: beautynesia.id 
Yulia Baltschun | Source: beautynesia.id 

Tanggapan paling keras datang dari Yulia Baltschun, wanita yang dulu pernah mengikuti kompetisi memasak Master Cheff Indonesia ini, membedah secara detail mengenai pola diet Tya Ariestya yang sudah dibuat menjadi buku.

Dalam kanal Youtubenya, Yulia menagtakan ada banyak kekeliruan mengenai diet yang dilakukan Tya Ariestya, terlebih tidak semua orang bisa mengikuti pola diet yang sama persis seperti yang Tya lakukan, menurut wanita yang saat ini tinggal di Bali tersebut, buku diet Tya Ariestya sebaiknya di take down dan tidak boleh beredar lagi.


Pengalaman Diet Saya.

Sebagai seseorang yang pernah melakukan program diet, saya juga cukup “gatal” untuk ikut angkat bicara.

Di tahun 2016 saya  pernah menurunkan berat badan sebanyak 13 kilo dalam waktu 3 bulan, program diet yang saya lakukan ini memang terbilang  tidak sesignifikan seperti yang terjadi pada Tya Ariestya tapi setelah menjalaninya saya menyadari betapa tersiksanya tubuh  saya saat menjalani diet tersebut.

Pola diet saya adalah tidak makan nasi putih dan menggantinya dengan nasi merah dan oatmeal, lalu sebagai pelengkap saya rutin lari setiap hari. Lebih lanjutnya mengenai pola diet saya, anda bisa membacanya di tulisan yang pernah saya kirimkan di salah satu media online di SINI.

Dok. Pribadi 
Dok. Pribadi 

Program Diet Tiap Orang Berbeda.

Memang tidak ada dampak serius pada saya, setidaknya saya tidak sakit setelah program diet tersebut, namun program diet saya ini ternyata memberi efek yang berbeda kepada orang lain.

Beberapa kawan yang juga ingin menurunkan berat badannya, mencoba mengikuti pola diet yang saya lakukan, dan ternyata mereka tidak cocok, ada yang menyerah di tengah jalan, ada pula yang sampai sakit tipes dan harus dirawat di rumah sakit.

Program diet antara satu orang dengan lainnya memang tidak bisa sama, jika di saya cocok belum tentu pada anda cocok. Inti dari program diet adalah dengan defisit kalori, atau mengurangi jumlah kalori yang masuk dan memperbanyak jumlah kalori yang terbakar dengan berolahraga.

Namun jumlah kalori yang masuk tidak perlu sampai begitu minim, cukup mengurangi 20% dari jumlah kebutuhan kalori harian saja, maka berat badan akan turun secara perlahan, semisal jumlah kebutuhan kalori harian kita adalah 2000 maka, kita hanya perlu mengurangi sekitar 400 kalori dalam satu hari, jadi kita hanya memasukkan 1600 kalori ke dalam tubuh kita.

Penutup.

Program penurunan berat badan atau diet sebaiknya jadi sebuah gaya hidup baru yang bisa kita lakukan dalam jangka waktu yang lama, tidak hanya dalam satu bulan atau dua bulan.

Berat badan yang turun terlalu cepat karena menyiksa tubuh, maka kemudian bisa naik lagi dengan cepat pula, dan malah akan melebihi berat badan semula.

Tetap jaga kesehatan dan jangan menyiksa tubuh dengan pola diet yang berbahaya.

Semoga bermanfaat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun