Gue ini generasi  sandwich, tapi ya gue nggak anggep beban sih.
Generasi Sandwich Bukan Beban.
Seto kemudian menjelaskan kondisi keluarganya, bapak ibu Seto ternyata tidak memiliki perkerjaan tetap, mereka dulu punya usaha fotocopy namun mempercayakan usaha tersebut pada orang yang salah, usaha tersebut gulug  tingkar dan mereka bangkrut. Â
Kejadian tersebut  terjadi saat Seto masih kecil, demi menghidupi Seto dan adik-adiknya, orang tua Seto bekerja serabutan, mulai dari berjualan mie ayam, nasi padang, beternak bebek dan lainnya, semua mereka lakukan supaya Seto dan adik-adiknya bisa bersekolah dan hidup dengan layak.
Seto kecil hidup berpindah-pindah, dari awalnya di Tangerang, kemudian pindah ke Banjarnegara, lalu ke Jogja, alasan Seto berpindah-pindah karena dia dititipkan kepada  saudara bapak dan ibunya untuk sedikit meringankan beban kedua orang tuanya.
Dari hasil kerja serabutan orang tuanya dan bantuan dari keluarga lainnya, Seto akhirnya bisa menyelesaikan kuliahnya. Dengan perjuangan keras orang tua Seto tersebut, apakah pantas untuk Seto tidak memberikan nafkah sebagai bentuk balas budi untuk orang tua dan adik-adiknya.
Dilakukan dengan Ikhlas.
Saat ini Seto bekerja di pabrik kertas yang ada di Banten, gaji yang dia dapatkan terbilang cukup besar, namun dia hanya mengambil sebagian kecil gajinya tersebut untuk kehidupanseari-harinya, sebagian besar gajinya dia kirimkan untuk keluarganya.
Saat ini Seto memang bukan generasi sandwich, dia masih belum mendapatkan himpitan dari dua arah, dia hanya memiliki beban untuk memberikan nafkah pada keluarganya, namun bagi Seto, itu bukan beban, dia sudah melihat seperti apa perjuangan orang tuanya untuk dirinya, maka apa yang dilakukan Seto tidak ada apa-apanya.Â
Tapi kalo udah nikah terus punya anak bakal jadi generasi sandwich dong,