Tindakan kedua tokoh publik ini tak selesai hanya dengan permintaan maaf, karena keduanya sudah dilaporkan kepada polisi, yang bisa membuat mereka ditahan.
Pelaporan yang dilakukan oleh IDI adalah tindakan yang tepat, karena jika dibiarkan, akan makin banyak saja muncul para influencer yang bukan pakar medis namun menyatakan teori teori sepertii seorang pakar medis.
Memang saat ini dengan fasilitas internet, kita bisa mengetahui banyak hal dengan waktu yang singkat, namun bukan berarti setelah mendapatkan banyak informasi kita bisa bertindak selayakanya seorang dokter atau ahli dalam bidang medis.
Seorang dokter, butuh waktu yang lama untuk bisa mendapatkan gelar dokter, tidak dengan bermodal ilmu dari internet semata, oleh karena itu, tindakan para influencer ini adalah bentuk penghinaan terhadap profesi dokter dan pembunuhan untuk kepakaran medis.
Tak Ada Beban Moral.
Tentunya kita berharap jika tidak ada lagi influencer yang berlagak layaknya seorang pakar di bidang medis dan memberikan informasi yang salah, namun perlu diingat jika banyak infuencer rela melakukan segala cara untuk.membuat konten mereka "viral" dan bisa dilihat oleh banyak orang, memberikan informasi salah bukanlah masalah besar, selama mereka diuntungkan.
Tanggung jawab  moral untuk menyebarkan konten yang bisa dipertanggung jawabkan,  untuk para influencer sampai saat ini memang masih kurang, ditambah lagi masih sedikit jumlah orang yang memang layak disebut pakar di bidang medis yang menjadi influencer.
Penutup.
Hal ini adalah permasalahan yang terjadi seiring dengan perkembangan zaman, dengan begitu mudahnya kita dapat mengakses informas, maka akan kita juga akan menemukan banyak informasi yang tak bisa dipertanggung jawabkan dasarnya dan dibawakan oleh orang yang bukan pakar di bidang yang dia bawakan.