"Bambang Pamungkas adalah sahabat dan pemain sepak bola yang berkualitas, selalu bekerja keras baik dalam pertandingan maupun latihan, sangat laya dijadikan panutan untuk pemain muda Indonesia" ungkap mantan pemain timnas Indonesia, Ponaryo Astaman.
Tak berlebihan nampaknya jika mengatakan Bambang Pamungkas adalah pemain legenda Indonesia, pria yang identik dengan kumis tebal dan angka 20 ini, sudah membela timnas Indonesia sejak tahun 1999 hingga tahun 2012.
Pria kelahiran Semarang 40 tahun silam ini, mencatatkan rekor sebagai pemain yang telah membela timnas terbanyak di Indonesia, Bepe  telah tampil membela timnas Indonesia  sebanyak 86 kali, selama penampilannya tersebut pria yang akrab disapa Bepe ini berhasil membobol gawang lawan sebanyak 38 kali.
Pria yang bermain di posisi striker ini pernah menjadi pencetak gol terbanyak di Piala Tiger (sekarang piala AFF) tahun 2002 silam, hal ini membuat namanya dikenal di kancah Asia Tenggara.
Prestasi Bepe bukan  hanya saat dia berseragam merah putih, Bepe juga mencatatkan prestasi yag tak kalah bagus saat bermain untuk klubnya, setelah mengawali karir Juniornya di klub sekitar Semarang, pada tahun 1999 Bepe memutuskan untuk hijrah ke Jakarta dan membela Persija Jakarta
Bermain di Luar Negeri.
Di awal karirnya di klub berjuluk "Macan Kemayoran" , Bepe bertahan selama 5 musim dan pernah menjadi pinjaman di klub divisi tiga liga Belanda, EHC Norad. Prestasi yang dia dapatkan saat masih berseragam Persija adalah menjadi Top Skorer Liga Indonesia di masa kompetisi 1999/2000 dan menjadi Pemain Terbaik Liga Indonesia di tahun 2002. Â
Bepe kembali bermain di luar negeri setelah pindah dari Persija Jakarta,di tahun 2005 Bepe bermain di klub negeri jiran, Malaysia bernama Selangor FA , meskipun hanya bertahan dalam dua musim, tapi Bepe berhasil menorehkan prestasi sebagai Top Scorer di tahun 2005.
Pada tahun 2010, Bepe mengikuti trial di klub Selandia Baru, Wellington Phoenix, tapi sayang trial tersebut tidak dilanjutkan dengan kontrak resmi Bepe di klub tersebut, menurut pelatih Wellington, Ricki Herbert , Bepe belum bisa beradaptasi di cuaca dingin Selandia Baru.
"Kami mengucapkan terima kasih kepada Bambang Pamungkas telah mengikuti trial di klub kami, kami mendoakan semoga dia mendapatkan yang terbaik dalam karir sepak bolanya" Ungkap Herbert.
Setia pada Persija.
Selepas mengakhiri kontraknya di Selangor FA tahun 2007, Bepe kembali bermain di klubnya terdahulu Persija Jakarta, sempat memutuskan untuk pindah di klub Pelita Bandung Raya di tahun 2013, ternyata Persija tetap menjadi klub yang paling setia dibela Bepe, Bepe bermain di Persija Jakarta hingga dia memutuskan pensiun di tahun 2019.
Kesetiaanya kepada Persija tetap dijaga oleh Bepe meskipun sudah bukan pemain sepak bola, mulai tanggal  (17/1), Bepe ditunjuk menjadi manajer Persija, pengumuman ini diumumkan bersamaan dengan diumumkannya Sergio Farias sebagai kepala pelatih Persija.
"Selain sudah memiliki ikatan batin dengan Persija, saya menerima tawaran menjadi manajer sebagai bentuk balas budi atas begitu banyak yang klub ini berikan kepada saya" ungkap Bepe , dilansir dari kompas.com (21/5).
 Aktif Sebagai Penulis.
Bicara mengenai sisi lain dari seoarang Bepe adalah,dibalik kepiawaiannya di lapangan hijau, Bepe juga memiliki keahlian lain yaitu menulis, jika umumnya menulis baru ditekuni oleh orang yng sudah pensiun maka Bepe telah aktif menulis semenjak masih aktif sebagai pemain.
Bepe telah menulis 2 judul buku yaitu "Bepe20: Ketika Jemariku Menari" di tahun 2011 dan "Bepe20 :Pride" di tahun 2014, kedua buku tersebut adalah pandangan terkait sepak bola dan hal lainnya, dilihat dari sudut pandang seorang Bambang Pamungkas.
Tak hanya menulis buku, Bepe juga aktif menuli di website pribadinya di www.bambangpamungkas20.com, dalam  website tersebut Bepe menceritakan banyak kejadian menarik yang terjadi dalam hidupnya serta pandangannya mengenai sepak bola Indonesia dan dunia.
Pernah dalam satu kesempatan Bepe menulis klub sepak bola favoritnya, bukan Persija, melainkan Intermilan, tulisan berjudul "Interista Sejak 1990" Â yang dibuatnya pada tahun 2010 itu, selain diunggah di website pribadinya, juga masuk ke dalam majalah digital Inter Milan, Interina.
Tulisan yang terakhir kali diunggah oleh Bepe adalah pada (22/3) lalu, setelah itu belum ada lagi tulisan baru dari Bepe, sudah cukup lama juga ternyata Bepe tidak menyalurkan pemikirannya melalui tulisan.
Penutup.
Akan sangat menarik jika Bepe ikut menulis di Kompasiana, tulisan beliau mengenai pandangannya akan sepak bola dan hal lainnya bisa mengundang banyak pembaca, serta memberikan pandangan yang berbeda karena ditulis oleh seorang mantan pemain sepak bola yang sekarang sudah menjadi manajer.
Kemarin (10/6) adalah hari ulang tahun yang ke 40 Bepe, di usianya yang ke 40 tahun ini, Bepe telah berhasil menorehkan banyak prestasi baik untuk timnas Indonesia maupun klub Persija, tulisan tulisannya juga menarik untuk diikuti, kita berharap semoga nantinya aka nada pemain sepak bola Indonesia yang mengikuti jejaknya.
Selamat ulang tahun Bepe,
Selamat ulang tahun Legenda Sepak Bola Indonesia, Â
Â
Referensi :
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H