Mohon tunggu...
Yudi Rahardjo
Yudi Rahardjo Mohon Tunggu... Sales - Engineer, Marketer and Story Teller

Movie Enthusiast KOMIK 2020 | Menulis seputar Worklife, Movie and Hobby

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Kegunaan Rak Buku yang Baru Kita Ketahui Saat Ini

15 Mei 2020   20:49 Diperbarui: 15 Mei 2020   21:01 1022
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Rak Buku | Source: Freepik.com 

Rak Buku

Sebuah benda umum dimana  hampir sebagian besar orang memilikinya, kegunaanya, tentu sesuai dengan namanya yaitu tempat untuk menyimpan buku, supaya tidak berantakan dan mudah untuk diambil kembali.

Tetapi di saat WFH (Work From Home) dan himbauan untuk #dirumahaja diperlakukan guna memutus mata rantai penyebaran covid-19, kita mulai sering menjumpai kegiatan para tokoh publik saat harus live atau menyampaikan siaran untuk media dari rumah mereka masing masing, satu benda yang wajib ada sebagai dalam siaran tokoh publik tersebut adalah rak buku.

Rak Buku Sebagai Background.

Ternyata selain berfungsi sebagai tempat penyimpan buku, rak buku ini difungsikan sebagai "background", tentu ini bukan hanya sebagai pemanis belaka, rak buk ini difungsikan untuk membuat betapa banyaknya wawasan yang dimiliki si tokoh publik ini dari banyaknya koleksi buku yang dimiliki.

Kemarin (13/5) akun twitter @wisnu_prasetya mencoba membandingkan dan mengomentari beberapa tokoh publik yang dalam siaran mereka memamerkan rak buku sebagai background.

Pertama adalah Ustad Yusuf Mansur, Ustad pengasuh pondok pesantren Darul Qur'an dalam acara tausiahnya di Metro TV, menampilkan rak buku di sebelah dirinya yang sedang bertausiah.

Dok. Metro TV 
Dok. Metro TV 

"Ini jelas rak buku sebagai pemanis, kitab di kolom kedua ditaruh miring agar berkesan tidak kaku-kaku banget, tapi karena beliau adalah seorang Ustad, maka wajar jika isi dari rak buku tersebut adalah kitab dan buku buku agama, aneh jadinya jika isinya adalah KBBI", kata @Wisnu_prasetya.

Selanjutnya adalah Mata Najwa, dalam kanal Youtube Narasi, Jurnalis senior ini kerap kali turun tangan sendiri dalam membicarakan mengenai topic topic yang sedang menjadi trending, beginilah komentar dari @Wisnu_prasetya.

Dok. Narasi 
Dok. Narasi 

"Buku-buku di rak mba Nana yang diatur berjarak itu mungkin member pesan tentang physical distancing. Biasanya buku-buku yang sering dibaca dan ingin ditonjolkan ada di meja, memberikan kesan otoritatif & intimidatif, khususnya buat pemerintah dan anggota dewan beberapa waktu belakangan :)" kata @Wisnu_prasetya.

Ada beberapa tokoh public lain, seperti Faisal Basri, Anis Baswedan dan laiinya, tapi yang menurut saya yang paling menarik adalah komentarnya, mengenai Jerinx, Personel grup music Superman Is Dead ini memang berbeda, karena rak yang dia miliki tidak digunakan untuk menyimpan buku.

Dok.Kompas TV
Dok.Kompas TV

"Jerinx, rak di belakangnya tidak berisi buku melainkan sepatu dan topi, mungkin memberikan pesan jika dia sedang berjualan, cocok dengan tema konspirasi." kata @Wisnu_prasetya

Anda tidak perlu begitu serius menanggapi twit dari bernama asli Wisnu Prasetyo Utomo ini, apa yang disampaikan beliau ini sebenarnya menunjukan kegunaan buku dari sisi yang lain, jika selain memiliki fungsi edukatif juga ada fungsi estetika di sana.

Baca Buku = Orang Berwawasan.

Begitulah stereotype yang ada di masyarakat, tapi kenyataannya tergantung buku jenis apa yang dibaca, pernah suatu ketika saat om saya mendapati saya membaca novel Harry Potter yang begitu tebal, beliau mengira jika saya adalah orang yang rajin belajar karena memiliki bacaan yang "berat".

Padahal novel Harry Potter sendiri bukanlah novel dengan tema yang berat, bahkan ceritanya lebih menyerupai dongeng untuk anak-anak, orang tertipu karena ketebalannya novelnya saja.

Dok. Pribadi 
Dok. Pribadi 

Penutup.

Buku yang dibaca oleh seseorang menceminkan hal hal apa yang memperngaruhi kepribadian yang dimiliki oleh orang tersebut, tapi tak sedikit orang yang membaca buku yang sifatnya "menantang" karena bertolak belakang dengan kepribadiannya.

Lantas bagaimana dengan orang yang tak suka baca buku?

Tidak suka membaca buku, bukan berarti orang tersebut berwawasan sempit, karena di zaman modern saat ini, sumber bacaan untuk menambah wawasan bukan hanya buku saja.

Sampai hari ini akun @wisnu_prasetya, masih mengupdate komentar mengenai tokoh-tokoh public yang menampilkan rak buku yang dimilikinya, jika anda ingin melihat komentar dari pria yang juga dosen di UGM ini, anda bisa mengikuti akun twitter beliau.

Salam hangat.

Dok. Kombes 
Dok. Kombes 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun