Mohon tunggu...
Yudi Rahardjo
Yudi Rahardjo Mohon Tunggu... Sales - Engineer, Marketer and Story Teller

Movie Enthusiast KOMIK 2020 | Menulis seputar Worklife, Movie and Hobby

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Seberapa Penting Momen Wisuda di Tengah Darurat Covid-19?

7 Mei 2020   04:31 Diperbarui: 7 Mei 2020   04:30 706
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Wisuda | Source : Freepik.com

Wisuda

Sebuah momen yang ditunggu-tunggu oleh banyak orang, meskipun kalau dipikir-pikir momen tersebut hanya bersifat seremonial semata, nyatanya banyak mahasiswa dan para orang tua ingin sekali ada dalam momen tersebut.

Tak banyak orang bisa beruntung mengenyam pendidikan tinggi dan berkesempatan untuk memakai toga dan melakukan wisuda, para keluarga dari wisudawan wisudawati merelakan waktu mereka untuk menghadiri momen sakral tersebut, berdandan dengan baju seragam dan berbagai riasan semaksimal mungkin supaya tampil elok saat difoto untuk mengabadikan momen tersebut.

Para wisudawan nampaknya masih menganggap momen ini "sepele" dengan hanya memakai kemeja putih dibalik toga, beberapa kawan yang saya kenal malah hanya mengenakan kaos oblong dibalik toga, alasannya tak nyamanlah harus berpanas-panasan menggunakan kemeja dibalik toga yang bentuknya layaknya jubah sihir itu.

Tapi itu tidak berlaku untuk para wisudawati, tak mungkin mereka berpenampilan ala kadarnya seperti saat kuliah,di momen special macalm ini, haruslah para wisudawati ini berpenampilan sebaik mungkin.

Berdandan menggunakan MUA (make up artist) kenamaan sedari subuh, mengenakan kebaya yang spesial dengan harga yang tidak murah, bahkan ada yang rela diet ketat supaya kebaya yang dia kenakan bisa tampil cantik.

Eits, tapi bagaimana dengan sekarang ?

Situasi sudah masuk darurat covid-19, banyak kampus sudah menghentikan kegiatan perkuliahan mereka semenjak pertengahan maret lalu, sekarang malah sudah bukan kegiatan perkuliahan lagi  yang ditiadakan, akses menuju kampus saja sudah ditutup.

Hampir semua kampus di Jogja menutup kampusnya untuk umum, setelah beberapa waktu lalu salah satu dosen UGM dikabarkan meninggal di dunia diakibatkan Covid-19, kondisi Jogja yang kota pelajar ini tentunya menjadi senyap, setelah para mahasiswa meninggalkan kota yang penuh dengan angkringan dan burjo ini.

Masihkah perlu mengadakan wisuda di saat seperti ini ?

Kebanyakan kampus memilih untuk menangguhkan agenda wisuda mereka, tentunya ini pilihan terbaik yang bisa mereka lakukan, terlalu beresiko mengumpulkan orang dalam jumlah yang massif dalam satu tempat.

Wisuda Online.

Tapi tetap ada kok, kampus yang mengadakan wisuda di kondisi seperti ini, tentu bukan wisuda pada umumnya melainkan wisuda online, wisuda online ? hal yang dulu hanya menjadi bahan becandaan warganet ini, pada akhirnya benar benar dilakukan.

Kampus yang melakukan wisuda online tersebut adalah UNS (Universitas Negeri Sebelas Maret), Solo, pada tanggal (2/5) lalu, dilakukan prosesi wisuda online, para wisudawan dan wisudawati menghadiri wisuda melalu video conference dari rumah masing-masing.

Tugas untuk memindahkan tali  toga tidak dilakukan oleh rektor, melainkan dilakukan oleh orang tua atau wali yang berada di rumah para wisudawan dan wisudawati, tentu momen ini malah menjadi lebih mengharukan, karena orang tua bukan hanya menyaksikan anaknya di wisuda tapi juga ikut me-"wisuda" anaknya.

Wisuda Online UNS| Source: tirto.id
Wisuda Online UNS| Source: tirto.id

Rika Maris Chairunnisa salah satu wisudawati menuturkan, jika dia merasa bahagia bisa melakukan kegiatan wisuda online ini, dia tak perlu repot-repot membayar MUA dengan harga mahal, yang dia lakukan hanya berdandan sendiri di rumah.

Sebenarnya tak perlu berdandan  pun tak apa-apa, toh tampilan dirinya hanya terlihat secuil di layar, tapi tentu wanita ingin tampil cantik di momen istimewa tersebut.

Wisuda online memang sesuatu yang inovatif dan berhasil membuat bahagia wisudawan dan wisudawat, tapi bukan berarti ini dilakukan tanpa cacat, toga yang dikirimkan ke alamat masing masing wisudawan dan wisudawati banyak yang tak sesuai ukurannya, ada yang kekecilan dan yang kebesaran.

Masalah lain adalah mengenai Ijazah dan transkrip nilai, ini adalah hal yang terpenting, pihak kampus belum memutuskan kapan akan membagikan ijazah dan transkrip ini, untuk dikirim nampaknya masih terlalu beresiko, sedang untuk mengambil sendiri ke kampus, kampusnya saja masih ditutup.

Wisuda di Kampus Saya.

Saya teringat dengan almater kampus saya di Jogja, Universitas Pembanguan Nasional "Veteran" Yogyakarta, kampus yang letaknya di jalan ringroad utara ini, melakukan wisuda sebanyak 4 kali dalam setahun, harusnya bulan april kemarin ada wisuda, bagaimana wisudanya ? apakah ada wisuda online ?

Kampus UPN
Kampus UPN "Veteran" Yogayakarta | Source: quipper.com

Saya mencoba menghubungi adik tingkat saya untuk menanyakan hal tersebut, sebut saja namanya "Fajar" (Bukan nama sebenarnya), dari keterangan Fajar ternyata tidak ada wisuda online, agenda wisuda yang harusnya diadakan pertengahan april lalu, diundur entah kapan.

Gagal Wisuda.

Setelah ngobrol ngalor ngidul, ternyata "Fajar" ini harusnya wisuda bulan april lalu, dia melaksanakan sidang skripsi awal bulan januari lalu, pertengahan januari juga ada wisuda, tapi menurut aturan kampus yang terbaru, mahasiswa tidak boleh melakukan wisuda di bulan yang sama dengan dia melakukan sidang, karena ada ini dan itu   yang diselesaikan sebelum wisuda.

Jadwal wisuda Fajar terpaksa diundur ke bulan april, tapi ternyata wisuda bulan april ini ditiadakan, menyesal lah si Fajar ini, penantiannya selama 6 tahun ini sia-sia,tahu begitu, harusnya dia mengejar sidang di bulan desember tahun lalu, supaya bisa merasakan wisuda.

"Tapi daripada wisuda online, mending sekalian tidak usah wisuda"

Ijazah Lebih Penting  Daripada Wisuda. 

Itu pernyataan yang disampaikan Fajar, memang awalnya dia kesal karena tidak bisa wisuda, tapi ya mau bagaimana lagi, hampir semua kampus juga gagal melaksanakan wisuda, toh wisuda cuma  seremonal semata, daripada ada wisuda online yang menurutnya aneh mending sekalian nggak usah wisuda, langsung saja Ijazahnya dibagikan, lagipula  dia kan sudah menyelesaikan kuliahnya.

Fajar akhirnya mengeluarkan pemikiran yang praktis, tapi sampai sekarang  belum ada pengumuman kapan dia akan mendapatkan ijazah, jadwal yang dikeluarkan pihak kampus masih mundur terus menerus, tentu pihak kampus juga bingung mau disampaikan via apa ijazah itu.

Setelah nanti ijazah sampai ke rumah juga, sebenarnya masih ada masalah lain, emang nanti bisa langsung nyari kerja ? banyak perusahaan menahan proses rekrutmennya di kondidi seperti ini.

Yaa mau gimana lagi ? 

Referensi 

Dok. Kombes
Dok. Kombes

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun