“Kita sarankan kepada saudara Ferdian Paleka supaya bertindak kooperatif dan menyerahkan diri” ungkap Kasatreskrim Polrestabes Bandung AKBP Galih Indragiri.
Polisi kemungkinan akan menerapkan pasal 45 ayat 3 mengenai UU ITE, dengan ancaman pidana paling lama 4 tahun atau denda sebesar 750 juta rupiah, Galih menambahkan.
Bukannya malah segera menyerahkan diri, Ferdian malah kembali berulah melalui akun instagram miliknya dia mengunggah instastory yang mengungkapkan kondisinya sekarang begitu depresi, dan tidak tahu harus berbuat apa, tapi dia baru akan menyerahkan diri kepolisi jika jumlah follower akun instagramnya mencapai 30 ribu.
Entah apa yang ada di kepla Ferdian ini dalam posisinya yang sekarang telah menjadi public enemy, dia masih sempat melakukan pansos (panjat sosial) guna menaikan jumlah follower instagramnya.
Sampai tulsan ini dibuat, jumlah followernya masih di angka 15ribu, dan nampaknya jika benar followernya adalah manusia sungguhan, pasti para followernya ini akan mengunfollow drinya.
Video yang berisi aksi prank tersebut juga sudah dihapus, bersama dengan video video lain yang telah dia unggah, kini kanal youtube miliknya yang mempunyai 100ribu subscriber lebih tidak memiliki satupun video.
Dalam video di kanal yotubenya sebelumnya Ferdian juga pernah mendapatkan kecaman, karena mengunggah video yang berisi menanyai tarif PSK yang ada di kota Bandung, tanpa menyensor wajah para PSK tersebut.
Menjadi Public Enemy.
Meskipun telah menjadi public enemy, nyatanya Ferdian ini telah berhasil memperoleh ketenaran yang dia inginkan, karena namanya berhasil menjadi menduduki posisi pertama di google trending dengan jumalh pencarian lebih dari 50ribu kali.
