Penutup
Kita hidup di dunia nyata, tidak seperti kehidupan dalam film superhero atau horor, yang memungkinkan adanya tindakan keji atau mencekam, lagipula tujuan pembuat film teersebut adlah untuk membuat pemirsa terhibur dan terkesan tanpa perlu mengikuti tindakan dalam film tersebut.
Tapi ternyata ada penonton yang tidak mengganggap film hanya sekedar kisah fiksi, kisah Joker di kota Daner dan NF ini adalah salah dua contoh dari orang orang tersebut. Perbedaanya adalah "Joker" adalah orang dewasa yang sudah kemampuan berpikir yang matang, berbeda dengan NF yang masih remaja dengan pikiran yang masih labil.
Perilaku fanatik yang sampai meniru perilaku tokoh fiktif dalam film ini memang bukan masalah sepele, semoga saja tidak ada kasus Joker dan NF lagi, hal sederhana yang bisa kita lakukan untuk mencegah muncul kasus seperti ini adalah dengan selalu mendampingi anak dan  remaja saat menonton film yang mengandung aksi kekerasan, serta memberikan pengertian  mengenai hal yang fiktif dan hanya hiburan semata, tidak untuk dilakukan di kehidupan nyata.
ReferensiÂ
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H