Mohon tunggu...
Joe D
Joe D Mohon Tunggu... wartawan -

Freelancer...

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Si Tanpa Nama

18 Mei 2016   22:38 Diperbarui: 18 Mei 2016   23:19 37
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Han kembali mendengus. Jari-jemarinya memijit kepala yang sudah mulai nyut-nyutan. Laptop usang yang berada di depannya, segera ditutupnya. Kemudian direbahkan tubuhnya yang tiba-tiba sakit pada sebuah kasur tua.

Di kamar berukuran 2m x 3m inilah Han berusaha untuk merajut mimpinya. Menjadi Sarjana Komunikasi plus seorang Penulis. Sudah banyak karya tulisnya yang dimuat di media cetak di kota tempatnya kuliah. Lumayan, honor-honor dari hasil menulis, mampu untuk menutup biaya bulanan dan biaya keperluan kuliah.

Han bukan berasal dari keluarga mampu. Namun tekadnya untuk terus melanjutkan pendidikan, tidak kalah dengan takdir sempitnya ekonomi yang melanda keluarganya. Dengan kemampuan menulisnya lah, ia mampu melalui hari demi hari.

Han membalikkan tubuhnya ke sebelah kanan. Kepala pusing dan tubuhnya yang pegal, belum juga sembuh. Ia teringat peristiwa tadi siang.

“Uang kos nya kapan kamu bayar, Han?” tanya Ibu Kos yang sepertinya memang menunggu Han pulang kuliah.

“Maaf Bu, saya belum ada uangnya. Ini lagi saya usahakan,” jawab Han.

“Pastinya kapan? Jangan jawabnya usaha-usaha mulu...!” ketus Ibu Kos.

“Iya Bu, minggu depan udah saya bayar,” kata Han.

“Baiklah, saya tunggu sampai minggu depan. Sekalian bayar yang bulan lalu,” kata Ibu Kos. “Kalau tidak kamu bayar juga, silahkan angkat kaki dari sini,” ketusnya.

Han terus memijit kepalanya yang semakin pusing. Ya Tuhan, kenapa disaat aku membutuhkan dana, kemampuan menulisku hilang, tanyanya dalam hati. Selain uang kos, uang kuliah juga sudah harus dilunasi.

Kenapa tidak satu artikelpun yang bisa aku tulis? Mengapa sebuah cerpen pun gak mampu aku selesaikan...? Rutuknya dalam hati.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun