Sepak terjang West Ham pada musim ini di Liga Inggris telah memberikan serangkaian sinyal bahaya bagi lawannya. Salah satunya adalah soal kepiawaian The Hammers memanfaatkan situasi bola mati.
West Ham menaklukkan Leeds United dengan skor 2-1 pada laga pekan ke-12 Liga Inggris yang digelar di Elland Road Stadium, Leeds, Sabtu (12/12) dini hari WIB.
Padahal tim tuan rumah Leeds United membuka skor terlebih dahulu ke gawang West Ham yang dijaga oleh Lukasz Fabianski, melalui titik penalti di menit ke-2. Usai pemain andalan mereka Patrick Bamford dijegal di dalam kotak penalti.
Mateusz Klich menjadi eksekutor penalti, namun gagal. Tetapi wasit kembali meminta penalti diulang setelah berdiskusi dengan wasit VAR, bahwa Fabianski bergerak terlebih dahulu sebelum bola disepak.
Nah, pada kesempatan kedua ini. Klich sukses menyarangkan si kulit bundar ke pojok kiri Fabianski. Walau sempat diprotes oleh para pemain West Ham, namun gol tetap disahkan.
Ketinggalan 1-0, Â membuat permainan The Hammers tersengat. Mereka lantas menggencarkan serangan, dan membuat sejumlah peluang untuk mencetak gol.
Pada akhirnya kerja keras Declan Rice dkk membuahkan hasil, kala gelandang box to box Tomas Soucek berhasil menceploskan bola ke gawang Leeds lewat sundulan usai menerima bola set piece tendangan sudut Jarrod Bowen di menit ke-25.
Skor pun berubah menjadi 1-1 hingga peluit panjang babak pertama usai.
Di babak kedua, anak-anak asuhan David Moyes terus tampil dominan. Namun gol penentuan kemenangan West Ham baru tercipta di menit ke-80 lagi-lagi melalui tandukan kepala.
Kali ini bek asal Italia Angelo Ogbonna mencatat namanya di papan skor, setelah menerima umpan set piece dari tendangan bebas yang dieksekusi oleh Aaron Cresswell.
Skor 2-1 bagi West Ham bertahan hingga bubaran, dari laga ini terlihat The Hammers menjadi tim yang lebih baik. Mereka benar-benar membawa permainan ke Leeds dan mereka bisa menang dengan lebih nyaman.
Dari segelintir catatan itu, nyatanya West Ham memang bermain impresif.
Jelang menghadapi Leeds ini, mereka harus kehilangan salah satu pemain andalannya di bek kiri yakni Arthur Masuaku yang harus menepi karena operasi lututnya. Tak ayal Moyes pun harus putar otak.
West Ham yang biasanya bermain dengan pola 3-4-3, kali ini mereka memainkan plan B nya yaitu kembali ke formasi 4 bek. Dimana peran Masuaku diganti oleh Said Benrahma sekaligus merubah formasi menjadi 4-4-1-1.
Benrahma yang notabene adalah winger dipasang di belakang striker tunggal, Sebastien Haller. Empat pemain tengah diisi Pablo Fornals, Tomas Soucek, Declan Rice dan Jarrod Bowen.
Sementara itu empat bek digalang oleh Aaron Cresswell, Angelo Ogbonna, Fabian Balbuena dan Vladimir Coufal. Rencana B dari Moyes ini ternyata dapat bekerja seefektif plan A.
Lantas apa kunci sukses lain West Ham di Elland Road?
Dari dua gol yang tercipta dari West Ham, mereka ternyata cukup berbahaya di situasi bola mati. Para pemain seperti Soucek maupun Ogbonna sangat kuat dalam duel udara dan lihai memposisikan diri di kotak penalti.Â
Kombinasi skema set piece dari West Ham, terbukti efektif untuk menjebol gawang Leeds. Mereka seperti tahu apa yang menjadi kelemahan dari tim lawannya dan bisa mengeksploitasi hal tersebut.
Inilah kenapa Leeds United bisa kecolongan dari situasi tersebut, sang arsitek Marcelo Bielsa sepertinya harus membenahi defense set piece mereka. Agar kelemahan yang terlihat itu tidak kembali nampak di laga selanjutnya.
Secara statistik, West Ham menjadi tim ketiga yang paling sering menang duel udara sedangkan Leeds ada di peringkat 16. Ini juga terlihat dari statistik gol dari set piece (bukan penalti). West Ham, Chelsea dan Southampton menjadi yang teratas, sedangkan Leeds jadi tim yang paling sering kebobolan dari situasi tersebut.
Usai laga tersebut, seperti dikutip dari Football London David Moyes mengatakan bahwa dua gol yang tercipta dari set piece tersebut bukanlah dari perencanaan strategi yang ia terapkan.
"Kami malahan tidak melatih secara khusus (set piece), bila hal tersebut terjadi di lapangan itu hanyalah sebuah proses dari permainan saja," ungkapnya.
Bisa dipahami, apa yang diungkapkan oleh Moyes ini memang ada benarnya juga, sepak bola memang tak akan pernah berhenti berinovasi. Perubahan dan perkembangan juga akan terjadi dari cara bermain tim di lapangan.Â
Pada zaman sekarang ini saja, tidak sedikit tim yang mengubah cara bermain mereka, seperti contohnya tim yang tidak dominan dalam penguasaan bola, namun mereka efektif dalam memanfaatkan peluang lebih besar kansnya untuk menang.
So, dengan beberapa fakta di atas mau tak mau West Ham harus menerima realita jika nantinya bakal banyak klub-klub di Liga Inggris lebih waspada, karena secara tidak langsung The Hammers telah menebar ancaman.***
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H