Mohon tunggu...
Yudi Kurniadi
Yudi Kurniadi Mohon Tunggu... Freelancer - Pekerja

Pekerja konstruksi dan penikmat sepakbola yang lagi suka menulis. Here We Go!

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Black Lives Matter dan Perlawanan Pesepakbola Papua terhadap Rasisme

9 Juni 2020   15:38 Diperbarui: 9 Juni 2020   17:02 312
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sulit memang untuk membedakan antara lapangan bola dan kebun binatang. Penghinaan yang luar biasa dihadapi pemain-pemain berkulit hitam di Negara Kesatuan Republik Indonesia(NKRI) yang bersemboyan Bhinneka Tunggal Ika.

Pada Agustus 2019, legenda sepak bola Indonesia asal Papua, Boaz Theofilius Erwin Solossa atau yang kerap disapa Boaz Solossa sempat menyinggung kedudukan seseorang lewat pertanyaan satire dengan perumpaan monyet dan manusia. Boaz menanyakan pihak mana yang lebih patut dihargai.

Boaz sempat mengunggah sebuah postingan di story instagram pribadinya "Lebih terhormat mana? 1. Monyet cari ilmu di rumah manusia atau 2. Manusia cari makan di rumah monyet?".

Unggahannya kala itu sempat viral namun dihapus. Kekesalan Boaz ini dipicu karena adanya insiden pengepungan asrama mahasiswa Papua di Surabaya pada bulan tersebut.

Pasalnya, pelaku rasisme acap tak mendapat hukuman yang tegas. Padahal, untuk menghentikan praktek rasisme, dibutuhkan penegakan aturan yang tidak pandang bulu dan keberpihakan. Tak perlu takut dianggap kejam atau kelewat batas. Toh, tindakan dari para pelaku rasisme juga sudah berlebihan dan tak manusiawi.

Pada akhirnya catatan saya ini, Ada kemiripan antara kasus George Floyd di AS dan orang Papua di Indonesia: sama-sama menjadi korban rasisme sistemik yang mengarah pada kekerasan itu umumnya dilakukan oleh aparat negara.

Tak mengapa bila kesadaran atas rasisme terhadap orang Papua baru bisa "meledak" oleh karena dipantik kasus rasisme di luar negeri. Belum terlambat bagi kita untuk menyeruakan isu anti-rasisme saat ini dan bersolidaritas bagi pesepakbola asal Papua atas nama kemanusiaan. ***

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun