"Bagaimana kabar ibu dan bapak di Indonesia? Apakah sudah Nuni beri kabar?"tanyanya
"Kabar yang mana mas? Kabar status kita? atau kabar rencana kita tahun depan"aku bertanya menggodanya sambil senyum-senyum.
Dia tidak menjawab. Dia malah tersenyum seolah tahu bahwa pertanyaanku tidak perlu dijawab olehnya.
Selanjutnya dia memegang tanganku. Tangan yang pernah melingkarkan cincin dijariku itu selalu nyaman terasa.Â
"Nanti malam kita rayakan ya. Aku sudah siapkan untuk kamu. Jangan lupa undang teman Indonesia mu ya."kata prof Kridda dengan semangat.
Tak sabar aku menunggu malam ini.
......
Waktu terus berjalan.
Dan malam yang telah dinanti akhirnya tiba. Semua undangan, termasuk Ardi dan tentu saja istrinya... Anin, juga telah tiba.Â
Kini professorku yang tampan  telah berdiri di depan mikropon. Kata demi kata dalam bahasa Inggris disampaikan dengan kepada hadirin dengan tenang. Ucapan terima kasih kepada hadirin karena telah bersedia datang dalam acara yang menjadi ide kami berdua.
Selanjutnya dia memanggilku untuk bersamanya ke depan.Â