Mohon tunggu...
Yudi Hamdan Dardiri
Yudi Hamdan Dardiri Mohon Tunggu... Guru - Matematika

SMPN 2 Talaga

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Berkecamuk

12 Desember 2021   09:07 Diperbarui: 12 Desember 2021   09:08 129
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hidup adalah proses

antara lelah dan lalai

lelah mengejar cita dan asa

lalai menjungjung ketakyakinan

***

peluh ikhtiar tak kan menghianati hasil

makin deras cucuran peluh

tangga demi tangga kesuksesan akan lebih cepat teraih

makin kering mulut ini berdoa

terang benderang pemusnah keterpurukan lebih cepat tampak

***

kemana engkau wahai para pencibir

yang selalu mengintai gugurnya para pejuang

kemana engkau wahai para penindas

yang selalu mengintimidasi para penggugah

***

tatkala kami berada di titik klimaks keberhasilan

kau sibuk membisikkan rayuan ketakpercayaan

kau gemakan sebait kata penghancur

kata yang mengikis kegigihan para pengorban

gaung kata "keberuntungan" tak henti kau ucapkan

***

kau tak tahu pedihnya kaki ini melangkah

menyusuri tajamnya bebatuan penghalang cita

kau tak tahu sakit nya hati ini menahan

menguatkan akan bisikan para penghasud

kau tak tahu derita mata ini melawan

menahan belaian selimut dan busa

***

tenang lah wahai hati

setiap orang takkan salah menilai

tenang lah wahai diri

tuhan takkan alfa memberi

ingatlah wahai raga

proses takkan menghianati hasil

******

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun