3.3.a.9. Koneksi Antarmateri - Pengelolaan Program yang Berdampak pada Murid
Sekolah sebagai suatu komunitas memiliki potensi/asset/kekuatan yang dapat dimanfaatkan untuk mendukung keberlangsungan dan kamajuan sekolah. Asset/kekuatan tersebut berkontribusi terhadap kesuksesan program yang dijalankan sekolah. program-program yang mengedepankan kepentingan murid atau program yang berdampak pada murid. program yang dijalankan sekolah merupakan program yang sifatnya berkelanjutan. Program yang diselaraskan dengan kekuatan atau asset yang dimilki sekolah.Â
Program yang disesuaikan dengan visi dan misi sekolah. Setiap program yang dilaksanakan pasti melalui tahapan-tahapan dari mulai perencanaan, pelaksanaan, evaluasi, rencana tindak lanjut dan perbaikan. Perencanaan yang matang akan menetukan keberhasilan dan kesuksesan dari program tersebut. Rencana sebagai langkah awal akan menuntun langkah-langkah selanjutnya yang megarahkan terhadap pencapaian tujuan dan cita-cita yang ingin dicapai dari program tersebut. Program harus dirancang sedemikian rupa sehingga dapat dijadikan patokkan dalam melaksanakan program yang akan dijalankan.
Salah satu panduan yang dapat digunakan dalam menyusun rancangan sebuah program adalah dengan menerapkan paradigma inkuiri apresiatif melalui tahapan BAGJA. Tahapan BAGJA merupakan pendekatan yang digunakan untuk melakukan perubahan kea rah yang lebih baik degan berbasis kekuatan yang dimiliki dan dilakukan secara kolaboratif. Diharafkan dengan menerapkan tahapan BAGJA maka program yang dijalankan akan berdampak pada murid.Â
Salah satu strategi yang digunakan dalam Pengelolaan Program adalah strategi MELR (Monitoring, Evaluation, Learning and Reporting)
Monitoring
Monitoring merupakan kegiatan rutin yang dilakukan untuk mengumpulkan data dan mengukur kemajuan atau objektifitas kegiatan yang dilakukan, proses pemamtauan perubahan yang berorientasi pada proses dan out put. Proses ini dilakukan perhitungan akan kegiatan yang akan dilakukan dan melihat secara langsung pelaksaan program, apakah sudah sesuai dengan rencana atau belum.
Evaluation
Evaluasi merupakan proses yang dilakukan untuk menilai kefektifan suatu program dan perubahan signifikan dari suatu program, kebutuhan perbaikan, rencana tindak lanjut dan rekomendasi. Â
Tujuan Evaluasi
- Untuk mengetahui ketercapaian tujuan dan sasaran program
- Mengetahui estimasi dana yang dikeluarkan dan manfaat program tersebut.
- Mengukur kualitas out put dari program.
- melihat dampak positif dan negative dari suatu program
- mengetahui penyimpangan-penyimpangan yang muncul setelah membandingkan antara tujuan dan ketercapaian target.
- Sebagai masukan untuk memperbaiki bagi proses program selanjutnya.
Indikator Evaluasi
Indikator evaluasi meliputi: Efektivitas, Kecukupan, Pemerataan, Responsivitas, dan Ketepatan.
Metode untuk monitoring dan Evaluasi:
- Metode dokumentasi
- Metode survey
- Metode observasi lapangan
- Metode wawancara
- Metode FGD:
Learning
Menurut Dr Roger Greenaway seorang ahli pelatihan guru fasilitator terdapat 4 tingkatan model kerangka kerja learning yang sering disebut dengan 4F yaitu:
- Fact (Fakta ) catatan-catatan terkait kejadian.
- Feeling (Perasaan): berhubungan dengan rasa yang muncul dari situasi yang terjadi.
- Finding (Temuan): Kebermaknaan dari pembelajaran yang telah dilakukan yang dapat diaplikasikan secara real.
- Future (Masa Depan): penyusunan pembelajaran untuk diimplementasikan di masa yang akan datang.
Reporting
Reporting atau Laporan adalah media bagi pemimpin untuk memberikan infromasi atau masukan atas keputusan yang diambilnya. Laporan haruslah valid, objektif, dapat dipertanggungjawabkan dan lengkap. Laporan ini merupakan out put akhir dari suatu kegiatan dalam bentuk dokumen.
MANAJEMEN RESIKO
Manajemen resiko mempunyan peran penting dalam menghindari resiko yang bakal muncul dalam sebuah program. Â Resiko menjadi konotasi negative dan akibat yang kurang menyenangkan dari suatu tindakan. Â Dalam dunia pendidikan ada beberapa tipe resiko.
- Resiko Strategis, resiko ini akan mepengaruhi terhadap pencapaian tujuan yang telah ditentukan.
- Resiko Keuangan, resiko yang berhubungan dengan keterbatasan finansial.
- Resiko operasional, resiko terkait mengganggu terhadap keberlangsungan proses menejemen.
- Resiko pemenuhan, resiko yang mempengaruhi terhadap pemenuhan aturan dan hukum yang dianut dalam melakukan proses dan prosuderal internal.
- Resiko Reputasi, resiko yang berpengaruh terhadap nama baik dan citra lembaga.
Dalam melaksanakan manajemen resiko ada beberapa tahapan yang dilalui sebagai berikut:
- identifikasi jenis resiko,
- pengukura resiko,
- melakukan strategi dalam pengendalian resiko
- melakukan evaluasi terus-menerus, maju dan berkelanjutan
Pemetaan sekolah sangat penting dilakukan untuk mendapatkan data terkait asset atau kekuatan yang dimiliki sekolah. Kekuatan yang dimiliki sekolah dijadikan sebagai modal dalam membantu sekolah menjalankan program-program yang berdampak pada murid. Â Proses pemetaan yang dilakukan sebagai salah satu upaya sekolah dalam menerapkan inkuiri apresiatif tahapan BAGJA.
Modul 3.3. Pengelolaan Program yang berdampak pada murid memiliki keterkaitan dengan modul sebelumnya. Berikut adalah deskripsi keterkaitan modul 3.3 dengan modul sebelumnya.
Kaitannya dengan Filosofi pemikiran Ki Hajar Dewantara
Proses menuntun yang dilakukan guru untuk memerdekakan belajar murid akan cepat terrealisasi dengan program-program sekolah yang berdampak pada murid. Program-program sekolah yang mengarahkan dan menuntun murid untuk bisa hidup sesuai dengan kodrat alam dan zamannya. Segala potensi yang dimiliki murid akan berkembang secara maksimal dengan adanya program yang berdampak pada murid.
Kaitannya dengan Inkuiri Apresiatif
Dalam menyusun program, sekolah akan merancang sebuah program yang dapat dirasakan dan berdampak pada pengembangan murid dan sekolah itu sendiri. Program yang berdampak murid akan didapatkan dengan menyusun program tersebut secara kolaboratif dan memanfaatkan kekuatan yang dimiliki. Kekuatan yang dikembangkan agar memiliki kekhasan sendiri yang membedakan dengan sekolah lainnya. Proses penyusunan program tersebut mengimplementasikan tahapan BAGJA dengan menerapkan pendekatan inkuiri apresiatif.
Kaitannya dengan pengelolaan asset sekolah
Segala asset/kekuatan/potensi yang dimiliki sekolah haruslah dipetakan, dikelola dan dimanfaatkan untuk mendukung dan mewujudkan program yang berdampak pada murid. Program yang berdampak pada murid akan cepat dan tepat terlaksana jika asset-aset dimiliki sekolah dapat dimaksimalkan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H