Indikator evaluasi meliputi: Efektivitas, Kecukupan, Pemerataan, Responsivitas, dan Ketepatan.
Metode untuk monitoring dan Evaluasi:
- Metode dokumentasi
- Metode survey
- Metode observasi lapangan
- Metode wawancara
- Metode FGD:
Learning
Menurut Dr Roger Greenaway seorang ahli pelatihan guru fasilitator terdapat 4 tingkatan model kerangka kerja learning yang sering disebut dengan 4F yaitu:
- Fact (Fakta ) catatan-catatan terkait kejadian.
- Feeling (Perasaan): berhubungan dengan rasa yang muncul dari situasi yang terjadi.
- Finding (Temuan): Kebermaknaan dari pembelajaran yang telah dilakukan yang dapat diaplikasikan secara real.
- Future (Masa Depan): penyusunan pembelajaran untuk diimplementasikan di masa yang akan datang.
Reporting
Reporting atau Laporan adalah media bagi pemimpin untuk memberikan infromasi atau masukan atas keputusan yang diambilnya. Laporan haruslah valid, objektif, dapat dipertanggungjawabkan dan lengkap. Laporan ini merupakan out put akhir dari suatu kegiatan dalam bentuk dokumen.
MANAJEMEN RESIKO
Manajemen resiko mempunyan peran penting dalam menghindari resiko yang bakal muncul dalam sebuah program. Â Resiko menjadi konotasi negative dan akibat yang kurang menyenangkan dari suatu tindakan. Â Dalam dunia pendidikan ada beberapa tipe resiko.
- Resiko Strategis, resiko ini akan mepengaruhi terhadap pencapaian tujuan yang telah ditentukan.
- Resiko Keuangan, resiko yang berhubungan dengan keterbatasan finansial.
- Resiko operasional, resiko terkait mengganggu terhadap keberlangsungan proses menejemen.
- Resiko pemenuhan, resiko yang mempengaruhi terhadap pemenuhan aturan dan hukum yang dianut dalam melakukan proses dan prosuderal internal.
- Resiko Reputasi, resiko yang berpengaruh terhadap nama baik dan citra lembaga.
Dalam melaksanakan manajemen resiko ada beberapa tahapan yang dilalui sebagai berikut:
- identifikasi jenis resiko,
- pengukura resiko,
- melakukan strategi dalam pengendalian resiko
- melakukan evaluasi terus-menerus, maju dan berkelanjutan
Pemetaan sekolah sangat penting dilakukan untuk mendapatkan data terkait asset atau kekuatan yang dimiliki sekolah. Kekuatan yang dimiliki sekolah dijadikan sebagai modal dalam membantu sekolah menjalankan program-program yang berdampak pada murid. Â Proses pemetaan yang dilakukan sebagai salah satu upaya sekolah dalam menerapkan inkuiri apresiatif tahapan BAGJA.
Modul 3.3. Pengelolaan Program yang berdampak pada murid memiliki keterkaitan dengan modul sebelumnya. Berikut adalah deskripsi keterkaitan modul 3.3 dengan modul sebelumnya.