Adapun tujuan dari kegiatan ini adalah:
- Dengan penggalian potensi, tuntunan dan arahan guru, akan menciptakan peserta didik yang mampu hidup dengan laku yang sebaik-baiknya sebagai individu atau bagian masyarakat sesuai kodrat zaman dan alam.
- Dengan proses coaching model TIRTA akan membantu peserta didik mengoptimalkan potensi yang miliki untuk bisa lebih merdeka belajar
- Dengan proses coaching TIRTA akan menciptakan iklim pembelajaran yang lebih berpihak pada peserta didik
C. TOLAK UKURÂ
Adapun tolak ukur keberhasilan penyelenggaraan adalah sebagai berikut:
- Terciptanya peserta didik dengan laku baik sebagai individu atau bagian masyarakat sesuai kodrat zaman dan alamnya
- Optimalisasi dan melejitnya potensi yang miliki untuk bisa lebih merdeka belajar dan menyelesaikan masalahnya sendiri dengan proses coaching model TIRTA
- Terciptanya iklim pembelajaran yang lebih berpihak pada peserta didik dengan berjalannya proses coaching di sekolah.
D. LINIMASA TINDAKAN YANG DILAKUKANÂ
- Membuat rencana tindakan praktik aksi nyata meliputi jadwal/waktu pelaksanaan kegiatan
- Membuat perizinan kepada kepala sekolah dan mensosialisasikan proses coaching kepada rekan sejawat dengan melibatktifkan komunits parktisi.
- Proses coaching di komunitas sekolah dengan pendampingan.
- Evaluasi dan refleksi pelaksanaan coaching
- Tindak lanjut dan perbaikan proses coaching selanjutnya.
E. DUKUNGAN YANG DIBUTUHKANÂ
Kegiatan coaching ini akan dilakukan dengan menerapkan model TIRTA dan melibatkan Kepala sekolah, Wali kelas, Tenaga Pendidik, pendamping dan peserta didik yang prosesnya akan didokumentasikan oleh CGP.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!