5. Dia mengajarkan manusia apa yang tidak diketahuinya.
Dalam ayat tersebut dijelas bahwa pendidikan dan pengajaran pada anak hendaklah dimulai dengan mengenalkannya kepada Allah subhanahu wa ta’ala sebagai Tuhan penciptan semesta alam termasuk di dalamnya manusia.
Kemudian mengajarkan anak untuk mengenal baca tulis sebagai sarana untuk mengasah kecedasan visual dan udio visual sehingga mudah dalam pwngucapan kata, mengenal huruf, gambar dan yang lebih penting melatih lidah anak-anak untuk melafalkan huruf-huruf hijaiyyah sebagai,sarana untuk mengenalkan anak pada akhirnya kepada Al Qur’an
Kemudian mengenalkan anak untuk memulai semua pekerjaan dengan melafalkan nama Allah dalam semua aktivitas kehidupan, sebagaimana “Bacalah” dengan memulai dalam aktivitas dengan menyebut nama Allah dengan harapan mendapat bimbingan dari tuhan Yang Maha kuasa baik lisan, hati tingkah laku dan ilmu yang belum diketahui oleh anak=anak.
Selanjutnya pengajaran tentang penggunaan alat bantu seperti kertas, pewarna, pena dan alat-alat peraga lain yang dalam kondisi tertentu dapat direview kembali sebagai referensi yaitu hasil dari catatan aktivitas sehari-hari anak, hal ini dimungkinkan karena anak-anak dalam masa bermain bisa lupa dengan apa yang telah didapatnya selama belajar dengan mengulang catatan hasil pelajarannya sehari-hari, yang lemudian akan terbiasa untuk melihat catatan dengan mengulang-ulang sehingga akan menjadi ingat kembali dengan apa yang sudah dilaksanakan dalam beberapa hari sebelunnya.
Pendidikan yang dianjurkan diterapkan kepada anak dengan metode kisah, menghafalk, memilih warna dan menggunakan kalimat-kalimat yang menyentuh hati, metode pembiasaan, panutan, dan keteladanan. Sifaat Pendidikan menurut Alquran adalah bersifat “rabbaniy”, Pendidikan untuk semua dan Pendidikan seumur hidup.
Salam Penulis,
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H