Mahasiswa ITB Ahmad Dahlan Jakarta
Angkatan 2021
Kecamatan Wanaraya – Pelaksanaan Lomba Tahfidz Al-Qur’an dan Perlombaan lainnya pada Festival Santri se-Kabupaten Barito Kuala Tahun 2022, yang pesertanya dikuti oleh perwakilan semua kecamatan di Kabupaten Barito Kuala, yang diselenggarakan oleh Badan Komunikasi Pemuda Renmaja Masjid (BKPRMI) Kabupaten Barito Kuala pada tanggal 21 Desember 2022 atau bertepatan dengan 23 Jumadil awal 1444 H.
Lomba bagi penghafal Al-Qur’an Juz Amma diikuti sekitar 30 lebih peserta baik laki dan perempuan dan Perlombaan lainnya di Kecamatan Wanaraya kabupaten/kota Barito Kuala Provinsi Kalimantan Selatan.dengan kategori khusus anak-anak, Lomba ini dilaksanakan oleh oleh Badan Komunikasi Pemuda Renmaja Masjid (BKPRMI) Kabupaten Barito Kuala dan fasilitasi oleh Pemerintah Kabupaten Barito Kuala dan Camat Se-Kabupaten Barito Kuala Provinsi Kalimantan Selatan.
Dalam sambutannya, Panitia Kegiatan “Tujuan dari dilaksanakannya Lomba Tahfidz Al-Qur’an dan lomba-lomba lainnya adalah bagaimana menggiatkan kegiatan-kegiatan yang lebih mendekatkan anak-anak bisa cinta dan giat membaca Al-Qur’an,” kemudian kegiatan lainnya sebagai sarana mengembangkan kreativitas, silaturahim dan bermuamalah sesama anak dengan dari kecamatan lain Se-Kabupaten Barito Kuala
Diharapkan pula, melalui Lomba Tahfidz Al-Qur’an juzz Amma dan Perlombaan lainnya berharap kegiatan ini terus berkelanjutan dalam pengembangan syiar agama Islam, sebagaimana diutarakan oleh salah satu orang tua peserta Lomba Tahfidz Al-Qur’an; “ Kegiatan ini bisa menemukan bibit-bibit baru penghafal Al-Qur’an, Semoga kegiatan ini bisa berkelanjutan, sehingga Barito Kuala bisa lebih berkembang dalam syiar Islam dan anak-anak bisa lebih cinta Al-Qur’an, Kita juga berharap kedepan kita melahirkan generasi yang banyak memiliki literatur Al-Qur’an” katanya.
Lomba bagi penghafal Al-Qur’an bertujuan untuk dapat meningkatkan gairah anak-anak generasi muda Islam khususnya pelajar dalam membaca, menghafal dan menghayati kitab suci Al Qur’an, yang pada gilirannya mampu mengamalkan dalam kehidupan sehari-hari.
Menjadi penghafal Alquran bukan semata-mata mampu menghafalkan setiap ayat yang ada didalam Al-Quran, melainkan ayat-ayat Al-Quran tersebut seharusnya menjadi tuntunan dalam membangun akhlak dan sifat dari penghafalnya.
“Semoga kegiatan ini bisa berkelanjutan, sehingga Kecamatan-Kecamatan yang di Kabupaten Barito Kuala bisa lebih berkembang dalam syiar Islam dan anak-anak bisa lebih cinta Al-Qur’an dan menumbuhkan kreativitas bagi anak-anak dalam perlombaan Adzan, Mewarnai, Tartil, dll,” harapan penulis.
Ada berbagai manfaat yang didapat dalam mengajarkan pada anak-anak belajar silaturahim dalam mengikuti perlombaan tersebut yang merupakan bagian muamalah dalam kehidupan islam, salah satunya adalah memudahkan kita untuk mengetahui macam-macam bacaan dari anak-anak yang mengikuti lomba, baik cara membaca, tingkah laku waktu perlombaan, metode cara anak menghafal dan hal-hal lain yang bermanfaat termasuk tingkah lucu anak-anak sebelum, waktu, dan sesudah mengikuti perlombaan tanpa perlu menghafalkan permasalahannya satu per satu. Manfaat keduanya yaitu membantu penentuan hukum-hukum bacaan seperti melafazkan huruf dari peserta lomba yang berasal dari berbagai kecamatan dan suku yang adaseperti suku Banjar, Jawa, Dayak, dan lainya, menyatu dalam kebersamaan sebagai anak-anak muslim yang membawa syiar Islam di masa yang akan datang.
Silaturahim dan muamalah dalam kegiatan tersebut sebagaimana dalam islam memiliki peranan yang sangat penting, karena silaturahim muamalah berisi tentang aturan-aturan dan hukum sesuai syari’at islam yang mengatur tentang urusan dunia. Kita harus mempelajari cara bersilaturahim dan bermuamalah agar menjadi bekal bagi anak-anak Islam dalam menjalani hidup yang sesuai dengan syari’at islam. Allah menciptakan manusia dan dunia ini bukan tanpa aturan, ada huku-hukum yang harus dipatuhi dalam menjalani hidup di dunia in