Mohon tunggu...
Yudianto Soeharli
Yudianto Soeharli Mohon Tunggu... -

beruangdekil.wordpress.com Sedang belajar

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Antara Iba dan Dusta, Pelajaran Berharga dari Drama Penganiayaan Ratna Sarumpaet

29 Oktober 2018   21:10 Diperbarui: 3 November 2018   07:25 258
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: cnnindonesia.com

Inilah pelajaran berharga yang bisa kita ambil dari drama penganiayaan Ratna Sarumpaet:

1) Jangan mudah termakan hoax

Jangankan netizen yang polos, politisi dan kaum intelektual saja bisa terhanyut dalam drama ini.

Jadilah pembaca yang cerdas. Perkembangan  teknologi informasi memungkinkan informasi tersaji begitu cepat dan  mudah. Hampir semua orang bisa menulis berita, termasuk berita bohong.

Jangan menelan informasi mentah-mentah. Berita hoax sengaja dibuat sedemikian rupa sehingga menarik mata, memikat hati dan menyulut emosi.

Selalu cari informasi pembanding. Pikir menggunakan logika, bukan dengan jari.

Tugas kita bukan memblokir orang lain untuk menulis dan menyebarkan berita hoax, melainkan menyaring, menguji dan membagikan informasi yang merupakan kebenaran dan bermanfaat bagi orang lain.

2) Kebohongan satu akan memunculkan kebohongan berikutnya

Drama penganiayaan ini bermula dari  kebohongan. Beliau merancang alasan jadi-jadian untuk mengantisipasi  pertanyaan anaknya saat melihat muka lebam-lebam akibat operasi plastik.  Kebohongan itu berlanjut hingga satu minggu karena terus menerus  dikorek.

"Dan saya nggak tahu kenapa, dan saya  nggak pernah membayangkan bahwa saya akan terjebak dalam kebodohan  seperti ini. Saya terus mengembangkan ide pemukulan itu dengan beberapa  cerita," ujarnya.

Semakin dikorek, kebohongan itu akan  semakin menjadi-jadi. Kebohongan kecil itu memberikan efek domino dan  sampai ke telinga orang tertentu dan BOOM! Kebohongan ini kepalang menyentuh point of no return.

Maju kena, mundur kena. Ratna Sarumpaet tidak berkutik, alias skak mat. Beliau tidak dapat berkelit sampai kebenaran terkuak dengan sendirinya. Cepat atau lambat, kebenaran pasti tersingkap.

3) Minta maaf lebih baik daripada minta pembelaan

Sesungguhnya Ratna Sarumpaet masih  memiliki satu opsi lagi. Beliau bisa berdalih bahwa operasi plastik yang  dilakukannya itu dalam rangka menyembuhkan luka pasca penganiayaan.  Atas tuduhan yang dilontarkan orang-orang, dia bisa membawa pengacara,  meminta pembelaan, dan menuntut balik dengan tuduhan pencemaran nama  baik.

Walaupun terdengar agak konyol, setidaknya masih masuk akal.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun