Mohon tunggu...
Yudi Rahmatullah
Yudi Rahmatullah Mohon Tunggu... Freelancer - Travel Writer

Reading for writing, Traveling for sharing

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Jalan Legian: Sunyi Saat Pagi, Meriah Menjelang Malam

12 April 2020   21:18 Diperbarui: 14 April 2020   00:19 399
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Suasana Pagi di Balkon Penginapan, dok. pribadi

Sejenak, saya berpikir, apa saya masih di Jalan Legian Bali? Takutnya ada kekuatan Supranatural yang memindahkan saya ke perbukitan ketika saya tidur. Tapi memang benar. Ini kamar dan balkon yang saya lihat semalam. Gak pindah kemana-mana.

Saya duduk-duduk di balkon. Suasana sekitar Jalan Legian terdengar  sunyi. Hanya terdengar suara burung dan induk ayam yang memanggil-manggil anak-anaknya untuk makan. Oh my… Baliku, The Island of God.

Suasana Pagi di Balkon Penginapan, dok. pribadi
Suasana Pagi di Balkon Penginapan, dok. pribadi
Begitu keluar dari halaman penginapan menuju Jalan Legian. Lho, kok seperti bukan jalan yang saya lalui semalam. Sepi. Gak ada suara musik, kendaraan cukup lengang, dan tidak ada wisatawan yang berhimpitan untuk jalan di trotoar. Ternyata jalan ini di pagi hari sangat sunyi, seperti tidak terjadi huru-hara pada malam harinya. 

Padahal hanya kurang dari dua belas jam saja, keadaan di jalan ini ternyata bisa berubah 180 derajat. Saya berfoto di sebuah pura di Jalan Legian yang tampak bersih dan sunyi.

Saya menikmati jalan-jalan pagi di sepanjang jalan ini. Tidak harus menutup kuping atau memiringkan kepala. Tempat-tempat makan sebagian ada yang buka. Mungkin untuk menyajikan menu sarapan. Tapi walaupun mereka buka, suara musik tidak terdengar berisik. Hanya terdengar satu atau dua ucapan dari beberapa pelayan yang menyilakan masuk dan menawarkan menu sarapan.

Luar biasa. Jalan Legian ini. Sunyi senyap saat pagi hari, tapi  meriah dan gemerlap saat menjelang malam. Apalagi, ditambah jeritan-jeritan dari orang-orang yang naik wahana sling shot 5GX. Kalau gak terlalu ngeh sama wahana itu, mungkin semalam saya terkaget-kaget begitu mendengar suara orang menjerit-jerit. 

Importance note:

  1. Plus minus suatu tempat wisata pasti ada. Kalau banyak plusnya, yah soal minus yang cuma secuil lupakan saja. 
  2. Gak akan rugi untuk merasakan secuil minus di suatu tempat wisata yang mungkin jarang kamu datangi setiap harinya.
  3. Backpacker story ini adalah pengalaman travel saya sewaktu Corona Covid-19 belum merebak di Indonesia.  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun