Setelah saya melakukan penelitian pribadi dan menggali informasi melalui berbagai media di internet, pernyataan CEO Levi Strauss tidak bisa dianggap sepenuhnya benar. Karena tidak dijelaskan berapa kali pemakaian dan jenis kegiatan yang dilakukan. Namun sepertinya pernyataan tersebut menjadi kabar gembira bagi pecinta celana jeans tanpa mencari informasi penting lainnya. Semakin banyak orang mengedepankan high contrast fade atau bisa kita artikan dengan corak kontras tanpa memikirkan penanganan kebersihan celananya.
Dari pemikiran tersebut muncul banyaknya metode dalam menghasilkan corak kontras ini tanpa mengindahkan kebersihan contohnya seperti pemakaian yang tidak normal yaitu selama lebih dari 12 jam per hari, melakukan pekerjaan kasar, bahkan sampai ada yang tidur dengan mengenakan celana jeansnya. Mereka melakukan ini sampai mereka mendapatkan corak pudar yang diinginkan minimal selama 6 bulan dengan pemakaian setiap hari. Fenomena ini semakin populer dengan harapan yang tinggi dari pengguna untuk mendapatkan hasil terbaik dari celana jeansnya. Bahkan orang berlomba-lomba untuk menghasilkan corak kontras cara cepat dengan pemakaian secara ekstrim.
Banyak pula dukungan dari berbagai orang yang berpengaruh dalam hal denim ini, seperti yang dikatakan CEO Naked and Famous Denim, "Ini adalah bekas luka pertempuranmu. Ini adalah tanda kecantikan Anda. Ini adalah apa yang Anda perjuangkan. Anda menderita untuk corak ini karena mereka memakan waktu sangat lama. Ini menarik bagi orang-orang yang menyukai proses pemudaran yang lambat. Perasaan pencapaian yang datang dari memiliki sesuatu untuk waktu yang lama dan menjadikannya milik mereka sendiri." Hal ini semakin menggiring opini konsumen bahwa mereka akan mendapatkan sesuatu yang sangat bernilai dari gaya hidup tersebut, dan meyakini bahwa yang mereka lakukan adalah benar.
Dan dari hal-hal tersebut pula, semakin banyak perdebatan yang terjadi tentang masalah yang timbul akibat raw denim ini. Apakah harus dicuci? Kapan harus saya cuci? Berapa kali saya harus mencuci? Semakin banyak pertanyaan seperti di hampir setiap forum yang beredar di internet. Hal ini terjadi karena banyak yang menginginkan hasil yang bagus namun tidak mau sampai mengorbankan kesehatan.
Menurut penelitian Profesor Bernhard Redl dari departemen biologi molekuler University of Innsbruck di Austria, tidak ada bukti bahwa tidak mencuci celana jeans berbahaya bagi kesehatan Anda, artinya tidak ada yang perlu dicemaskan selama pemakaian dalam kondisi normal. Namun ada pendapat lain dari Direktur Dermatologi klinis dan kosmetik di Stony Brook Medicine, Dr Adriene Haughton. Orang yang mengenakan jeans kotor mungkin akan menderita sedikit gatal-gatal atau infeksi jamur di daerah genital. Selain itu, jamur dapat pindah ke area pangkal paha dan beralih ke celana jeans. Sebab, jamur akan terus tumbuh jika celana tidak dicuci.
Dari percobaan yang telah saya lakukan selama lebih dari 6 bulan terhadap pemakaian dan penanganan raw denim ini adalah, selama pemakaian normal alias tidak melakukan pekerjaan yang berhubungan dengan kotor berlebih seperti lumpur, najis dan lain-lain, tidak menimbulkan masalah apapun pada kulit atau bau tidak sedap. Kemudian kita dapat menjemur jeans kita di luar ruangan, di bawah sinar matahari, seperti yang kita ketahui pula bahwa sinar matahari efektik untuk mematikan bakteri, solusi lainnya yaitu selalu menggantung jeans habis pakai di tempat yang bersih tidak tercampur dengan pakaian lain, kalau perlu sediakan gantungan khusus untuk koleksi raw denim agar selalu dalam kondisi baik, tidak tertumpuk dengan pakaian lain, tidak terlipat, sehingga keringat yang tadinya ada selama pemakaian jeans dapat kering dengan cepat.
Perlukah Berdebat Lagi?
Sepertinya tidak ada kata benar atau salah dalam hal ini, karena salah satu dari tujuan terciptanya tren raw denim ini adalah menciptakan karakter dari pemakainya. Seperti yang dikatakan Shinichi Haraki, founder dari Iron Heart Denim "Tidak perlu terlalu memikirkan corak kontras pada produk yang dibuat, namun lebih menekankan pada kualitas produk yang dihasilkan". Jadi dengan demikian, jika kalian ingin mengikuti tren raw denim, lakukanlah sesuai dengan karaktermu, dengan caramu, dan hasilkan yang terbaik versimu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H