"Maka sampaikanlah olehmu (Muhammad) secara terang-terangan segala apa yang diperintahkan (kepadamu) dan berpalinglah dari orang-orang yang musyrik."
Usai menerima wahyu tersebut, Nabi Muhammad SAW pun mulai berani berdakwah secara terang-terangan, dimulai dari Bani Hasyim, keluarga terdekatnya. Namun, saat itu hanya Ali bin Abi Thalib saja yang berani masuk Islam, dan pamannya Abu Thalib bersedia membelanya walaupun dia belum mau mengucap kalimat syahadat.
Banyak kafir Quraisy yang menentang ajaran Rasulullah SAW, termasuk pamannya sendiri, Abu Lahab. Mereka melakukan segala cara untuk menolak ajaran yang dibawa Rasulullah SAW, bahkan berencana membunuh beliau. Hingga akhirnya Nabi Muhammad SAW mendapat perintah dari Allah untuk hijrah ke negeri Habasyah (Etiopia sekarang), di mana ada raja adil di sana.
- Strategi Dakwah Nabi Muhammad SAW di Madinah -
Kemudian Nabi Muhammad SAW berhijrah ke Madinah, di mana beliau berdakwah selama 10 tahun hingga akhir hayatnya. Ketika hijrah ke Madinah atau Yatsrib pada tahun 622 M, karena yakin Islam siap berkembang di kota tersebut, strategi dakwah yang pertama kali beliau lakukan di sana adalah membangun Masjid Nabawi.
Masjid Nabawi kini menjadi salah satu perhentian jamaah yang melakukan haji atau umrah di Arab Saudi. Aslinya Masjid Nabawi adalah rumah Rasulullah SAW, dan makam beliau ada di sana juga. Banyak jamaah haji atau umrah yang dapat mengunjungi makamnya to pay their respects.
Nabi Muhammad SAW juga berdakwah di Madinah untuk membangun ikatan persaudaraan antara kaum Muhajirin dan Ansar. Kaum Muhajirin adalah orang yang pindah dari Makkah ke Madinah, sedangkan kaum Ansar adalah penduduk asli Madinah.
Selama di Madinah, Nabi Muhammad SAW sudah memiliki hubungan baik dengan berbagai suku. Meski demikian, beliau juga melakukan hubungan baik dengan masyarakat nonmuslim, salah satunya adalah dengan membuat perjanjian damai antara penduduk Islam dengan masyarakat Yahudi Madinah. Piagam ini disebut Piagam Madinah.
Nabi Muhammad SAW benar-benar berhenti berdakwah ketika beliau dipanggil oleh Allah SWT pada tanggal 8 Juni 632 M, Madinah, Arab Saudi di rumah istrinya, Aisyah. Beliau tidak dikaruniai anak dari pernikahan dengan Aisyah.
Ajaran Nabi Muhammad SAW terus hidup. Maka dari situlah beliau menjadi sebaik-baik idola Muslim dunia.