Mohon tunggu...
Yudhistira Widad Mahasena
Yudhistira Widad Mahasena Mohon Tunggu... Desainer - Designer, future filmmaker, K-poper, Eurofan.
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

He/him FDKV Widyatama '18

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

#KINANTI (Kisah Nabi, Selalu Dinanti), Eps. 27: Strategi Dakwah Nabi Muhammad SAW di Makkah dan Madinah

18 April 2023   19:47 Diperbarui: 18 April 2023   19:49 553
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Masjid Nabawi di Madinah. (sumber: Wikipedia)

Bismillahirrahmanirrahim.

Kisah hidup sebaik-baiknya idola para Muslim, yaitu Nabi Muhammad SAW, patut dijadikan inspirasi untuk menjadi Muslim yang baik dan sempurna. Kali ini kita akan melanjutkan kisah hidup beliau di #KINANTI (Kisah Nabi, Selalu Dinanti) dengan membahas strategi dakwah Nabi Muhammad SAW di Makkah dan Madinah. Materi ini amat penting dan diajarkan di sekolah-sekolah.

- Strategi Dakwah Nabi Muhammad SAW di Makkah -

Ups, sebelumnya kita harus membahas pengertian dakwah. Dakwah berasal dari kata bahasa Arab, da'wah, yang berarti ajakan. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, dakwah diartikan sebagai penyiaran agama dan pengembangannya di kalangan masyarakat; seruan untuk memeluk, mempelajari, dan mengamalkan ajaran agama.

Secara umum, dakwah berarti kegiatan yang bersifat menyeru, mengajak dan memanggil manusia untuk beriman dan taat kepada Allah sesuai dengan akidah, akhlak dan syariat Islam secara sadar dan terencana. Tujuan utama dari dakwah adalah mencapai kebahagiaan di dunia dan di akhirat.

Nabi Muhammad SAW berdakwah selama 23 tahun; 13 tahun di Makkah, 10 tahun di Madinah.

Dakwah Rasulullah SAW di Makkah berlangsung sekitar 13 tahun, di mana wilayah Makkah kurang kondusif untuk mengembangkan dakwahnya, karena 10 tahun pertama dari dakwahnya belum memperoleh kemajuan yang berarti terutama dalam jumlah umat Islam.

Dalam tiga tahun awal masa dakwahnya di Makkah, Rasulullah SAW berdakwah secara sembunyi-sembunyi. Didakwahinya beberapa orang terdekat beliau yang diyakini dapat merahasiakan pesan yang disampaikannya. Adapun mereka yang masuk Islam pada periode ini antara lain Abu Bakar as-Siddiq, Umar bin Khattab, Usman bin Affan, Ali bin Abi Thalib, Thalhah bin Ubaidillah, Zubair bin al-Awwam, Abdurrahman bin Auf, Abu Ubaidah bin al-Jarrah, Sa'ad bin Abi Waqqas, dan Said bin Zaid.

Empat nama di antaranya menjadi khalifah pasca Nabi Muhammad SAW dipanggil ke rahmatullah, yaitu Abu Bakar, Umar bin Khattab, Usman bin Affan, dan Ali bin Abi Thalib. Adapun Ali adalah menantu Rasulullah SAW, suami kepada Fatimah az-Zahra, putri Rasulullah SAW yang paling kecil dari pernikahannya dengan Khadijah.

Orang-orang di atas dijuluki assabiqunal awwalun, atau orang-orang yang pertama kali masuk Islam.

Nabi Muhammad SAW terus melakukan dakwah secara sembunyi-sembunyi hingga kemudian turun wahyu Allah SWT dalam bentuk surat al-Hijr ayat 94 yang berarti:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun