Bismillahirrahmanirrahim.
Alhamdulillah, di #KINANTI (Kisah Nabi, Selalu Dinanti) episode kali ini, kita akan membahas materi yang kita telah lama tunggu-tunggu, yaitu kisah panutan hidup setiap Muslim, sebaik-baik idola bagi umat Muslim, yaitu Nabi Muhammad SAW. Beliau adalah sebaik-baik idola setiap Muslim, merupakan salah satu rasul Ulul Azmi, dan merupakan nabi terakhir dalam Islam.
Karena kisah hidup Nabi Muhammad SAW sangat kompleks, bahkan tertera dalam Alquran dan hadis yang sahih, tidak mungkin saya membahasnya dalam satu postingan, jadi saya akan membaginya dalam empat bagian:
Bagian 1: Masa kecil Nabi Muhammad SAW
Bagian 2: Nabi Muhammad SAW menikah dengan Khadijah dan menerima wahyu berupa kitab Alquran
Bagian 3: Strategi dakwah Rasulullah SAW di Makkah dan Madinah
Bagian 4: Periode kekhalifahan pasca Rasulullah SAW (Abu Bakar, Umar bin Khattab, Usman bin Affan, dan Ali bin Abi Thalib)
Nabi Muhammad SAW lahir di Makkah pada hari Senin tanggal 12 Rabiul Awal tahun gajah atau 22 April 571 M. Ayahnya bernama Abdullah bin Abdul Muthalib, dan ibunya bernama Aminah binti Wahab. Beliau lahir saat tentara bergajah Abrahah hendak menaklukkan Kakbah, maka tahun kelahiran beliau disebut tahun gajah. Sebagaimana diterangkan dalam surat al-Fil ayat 1-5 yang berarti:
"Tidakkah kamu memperhatikan bagaimana Tuhanmu telah bertindak terhadap tentara bergajah? Bukankah Dia telah menjadikan tipu daya mereka (untuk menghancurkan Kakbah) itu sia-sia? Dan Dia mengirimkan kapada mereka burung yang berbondong-bondong. Yang melempari mereka dengan batu (berasal) dari tanah yang terbakar, lalu Dia menjadikan mereka seperti daun-daun yang dimakan (ulat)." (Q.S. al-Fil: 1-5)
Ketika Nabi Muhammad SAW lahir, ayahnya meninggal dunia. Beliau menjadi anak yatim. Ada sumber yang mengatakan Abdullah meninggal saat Nabi Muhammad SAW masih 3 bulan. Ada pula yang mengatakan Abdullah meninggal saat Nabi Muhammad SAW masih 6 bulan. Beliau dimakamkan di Madinah al-Munawwarah.
Muhammad kecil disusui oleh Halimah as-Sa'diyah. Beliau dipelihara oleh Halimah di Desa al-Hudaibiyah.
Ada kisah unik saat Nabi Muhammad SAW kecil hidup dengan Halimah. Saat itu, Muhammad kecil sudah waktunya dipulangkan kembali ke keluarganya lantaran masa menyusuinya sudah selesai. Namun, Halimah memohon kepada Aminah untuk mengasuh Muhammad lebih lama lagi. Menurut Halimah, rumah tangganya mendapat keberkahan semenjak dirinya mengajukan diri sebagai ibu susu Nabi Muhammad SAW. Aminah pun mengabulkan permohonannya.
Suatu hari, ketika Muhammad kecil sedang bermain dan menggembala kambing bersama anak-anak Halimah di dekat rumahnya, datang dua pria berjubah putih. Mereka mengambil Muhammad dan membawanya ke tempat yang agak jauh dari rumah Halimah. Ternyata dua pria tersebut adalah Malaikat Jibril yang hendak membersihkan hati Muhammad. Dia belah dada Muhammad dan mengeluarkan bagian setan dalam dirinya yang ada dalam hatinya. Kemudian hatinya dibersihkan dalam sebuah bejana emas berisi air zamzam.
Peristiwa pembersihan hati Nabi Muhammad SAW inilah yang merujuk pada arti penting kelapangan dada.
Rasulullah SAW bersabda,
"Aku dibawa orang (Malaikat Jibril) ke sebuah sumur zamzam, di sana dadaku dibelah, kemudian dibersihkan dengan air zamzam, setelah itu aku diantarkan ke tempatku semula." (HR. Muslim)
Ketika Muhammad berumur 6 tahun, beliau diajak Aminah menengok makam Abdullah di kota Madinah. Di tengah perjalanan pulang, ibunya sakit dan meninggal dunia. Aminah dimakamkan di Abwa. Semenjak itu Muhammad menjadi yatim piatu.
Muhammad kecil lalu dipelihara oleh kakeknya yang bernama Abdul Muthalib. Abdul Muthalib sangat menyayangi Muhammad. Namun beliau meninggal ketika Muhammad berumur 8 tahun. Muhammad merasa sedih sekali. Makkah pun berkabung.
Muhammad lalu dipelihara oleh pamannya yang bernama Abu Thalib. Abu Thalib sangat menyayangi Muhammad.
Karena dibesarkan di antara orang-orang yang penyayang dan penuh kasih, Muhammad pun tumbuh menjadi orang yang cerdas, bertakwa, dan jujur. Semua orang menyayangi Muhammad.
Stay tuned besok karena kita akan melanjutkan kisah hidup Nabi Muhammad SAW dengan membahas masa dewasanya, mulai dari menikah dengan Khadijah hingga menerima wahyu berupa kitab Alquran.
Tabik,
Yudhistira Mahasena
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H