Mohon tunggu...
Yudhistira Widad Mahasena
Yudhistira Widad Mahasena Mohon Tunggu... Desainer - Designer, future filmmaker, K-poper, Eurofan.
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

He/him FDKV Widyatama '18

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

#KINANTI (Kisah Nabi, Selalu Dinanti) Eps. 8: Kisah Nabi Ismail

30 Maret 2023   19:41 Diperbarui: 30 Maret 2023   19:43 447
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kisah Untuk Ramadan. Sumber ilustrasi: PAXELS

Bismillahirrahmanirrahim.

Nabi Ibrahim a.s., seorang rasul Ulul Azmi, memiliki seorang anak, yaitu Nabi Ismail a.s. Kita akan membahas kisah hidupnya di #KINANTI (Kisah Nabi, Selalu Dinanti) episode hari ini.

Ismail adalah tokoh dalam Alquran, Alkitab Nasrani, dan Tanakh Yahudi. Dalam Islam, dia dipandang sebagai nabi dan rasul. Ismail merupakan putra pertama dari Nabi Ibrahim a.s. dengan istrinya, yaitu Siti Hajar. Nabi Ismail dikenal sebagai anak yang saleh karena selalu taat akan perintah Allah SWT.

Nabi Ismail a.s. hidup sekitar tahun 1911-1779 SM (sebelum Masehi). Dia tinggal di Amaliq dan berdakwah untuk penduduk Al Amaliq, Bani Jurhum dan Qabilah Yaman. Dalam Alquran, nama Ismail disebutkan sebanyak 12 kali.

Nabi Ismail a.s. adalah moyang Nabi Muhammad SAW. Sementara dari keturunan Nabi Ismail nantinya akan lahir lima belas nabi, salah satunya Nabi Isa a.s. Maka dari itu Nabi Ibrahim dijuluki "Bapak Para Nabi".

Salah satu kisah yang paling sering diceritakan dari masa hidup Nabi Ismail a.s. adalah terjadinya sumur Zamzam. Semua dimulai ketika Nabi Ibrahim a.s. menerima amanat dari Allah SWT untuk mengasingkan Siti Hajar dan Nabi Ismail. Berbekal tekad yang kuat, ketiganya bertolak dari Palestina menuju Kakbah, menembus padang pasar dan teriknya sang mentari yang begitu menyengat.

Karena kehausan, Ismail kecil menangis. Siti Hajar pun berlari-lari tujuh putaran antara Bukit Safa dan Marwah untuk mencari air guna menyelamatkan putranya yang kehausan. Dari situ muncullah sebuah mata air yang kita kenal sebagai sumur Zamzam. Dan peristiwa Siti Hajar berlari-lari tujuh putaran antara Bukit Safa dan Marwah ini kita kenal sebagai sa'i - salah satu rukun haji.

Dalil tentang air zamzam:
"Air terbaik di muka bumi adalah air zamzam. Di dalamnya adalah makanan yang lengkap dan penyembuhan dari penyakit." (HR. Muslim)

Another kisah yang paling sering diceritakan dari zaman Nabi Ismail a.s. adalah awal mula Idul Adha, ketika sang ayah, Nabi Ibrahim a.s., diperintahkan oleh Allah SWT untuk menyembelih putranya.

Idul Adha adalah salah satu hari besar umat Islam. Idul Adha diperingati untuk mengenang peristiwa ketika Nabi Ibrahim a.s. bersedia mengorbankan putranya untuk Allah SWT, kemudian sembelihan itu digantikan oleh-Nya dengan seekor domba.

Dalil tentang anjuran berkurban:
"Sesungguhnya Kami telah memberikan kepadamu nikmat yang banyak. Maka bersalatlah karena Rabb-mu dan berkurbanlah. Sesungguhnya orang-orang yang membencimu dialah yang terputus." (Q.S. al-Kautsar: 1-3)

Sewaktu Nabi Ismail a.s. beranjak remaja, Nabi Ibrahim a.s. bermimpi bahwa dia harus menyembelih putranya. Mimpi seorang nabi ialah salah satu dari cara turunnya wahyu Allah SWT, maka perintah yang diterimanya dalam mimpi itu harus dilaksanakan oleh Nabi Ibrahim a.s. Dia pun akhirnya menyampaikan isi mimpinya kepada Ismail untuk melaksanakan perintah Allah SWT untuk menyembelihnya.

Dalil tentang kisah Nabi Ismail a.s. disembelih:
"Sesungguhnya aku bermimpi bahwa aku menyembelihmu. Maka pikirkanlah bagaimana pendapatmu!" Dia (Ismail) menjawab, "Wahai ayahku! Lakukanlah apa yang diperintahkan (Allah) kepadamu; Insya Allah, engkau akan mendapatiku termasuk orang yang sabar." (Q.S. ash-Shaffat: 102)

Nabi Ismail a.s. menyuruh ayahnya untuk mengerjakan apa yang Allah SWT perintahkan. Dan dia berjanji kepada ayahnya akan menjadi seorang yang sabar dalam menjalani perintah itu. Nabi Ibrahim pun membaringkan ayahnya dan bersiap melakukan penyembelihan. Saat Nabi Ibrahim a.s. hendak mengayunkan parangnya, Allah SWT mengganti Nabi Ismail dengan seekor domba.

Hikmah kisah Nabi Ismail a.s.:
1. Kemuliaan butuh pengorbanan.
2. Agar anak tumbuh sehat dan cerdas, kedua orang tua mengorbankan tenaga dan waktu demi kebaikan anak-anaknya.
3. Untuk menjadi murid yang cerdas, kita perlu mengorbankan hiburan-hiburan sementara dengan tekun belajar.
4. Anak yang baik harus patuh dan taat kepada orang tua. Nabi Ismail a.s. semasa hidupnya dikenal sebagai anak yang saleh dan patuh kepada orang tuanya, Nabi Ibrahim a.s. dan Siti Hajar.

Stay tuned besok karena kita akan membahas kisah Nabi Ishak a.s. Dan untuk membahas kisahnya, saya butuh research.

Tabik,
Yudhistira Mahasena

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun